Turun Tangan (untuk) Malang

Author : Humas | Friday, January 30, 2015 18:27 WIB | Surya - Surya

Khairul Amin
Mahasiswa Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang
@amin45aja

POTENSI Kota Malang di sektor pendidikan dan pariwisata sangat besar. Puluhan PTN dan PTS terkemuka dan sederet pariwisata tradisional hingga modern yang ada melahirkan slogan Malang kota pendidikan dan pariwisata. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya dinikmati masyarakat lokal Malang. Pertambahan kuantitas mahasiswa yang signifikan tiap tahunnya memunculkan beragam masalah baru, mulai macet, alih fungsi lahan terbuka hijau menjadi ruko atau hunian, hingga tergerusnya kebudayaan lokal Malang. Kondisi ini memengaruhi pola hidup masyarakat lokal menjadi konsumtif, serba instan, dan perlahan meninggalkan karifan lokal, baik budaya maupun wisata.

Topik urun rembuk dan kepedulian memiliki Malang itu jadi pokok bahasan Turun Tangan Malang (TTM) dalam  ngobrol asyik bertema Malang Hari Ini, Rabu (14/1) di Kafe Loemintoe, Jalan Tata Surya 2 kavling 15, Malang. Diskusi diawali dengan penjabaran permasalahan yang ada di Malang secara umum oleh koordinator TTM, Raka Eka Pramudito. Topik bahasan diklasifikasikan atas tiga hal, yaitu pendidikan, kebudayaan, dan infrastruktur. Peserta diskusi dibagi tiga kelompok untuk mendiskusikan tema tersebut. Rekomendasi gagasan setiap topik ditekankan pada perbuatan riell yang memungkinkan untuk dilakukan secara bersama-sama paskadiskusi.

Ide-ide brilian lahir di sesi presentasi hasil. Topik infrastruktur, kampanye hak pejalan kaki di ruas jalan raya dan sosialisasi lokasi lahan terbuka hijau. Dari topik pendidikan, lahir ide memperluas pendidikan anak jalanan dengan memasifkan program (pustaka tamasya dan ruang sinau) yang sudah berjalan, sosialisasi beasiswa dari instansi pemerintah maupun swasta ke sekolah-sekolah pinggiran di Kabupaten Malang. Pada topik budaya, lahir kultwite tentang budaya di Malang tiap sepekan sekali, mengunjungi serta memublikasikan wisata dan budaya yang ada di Malang, via online ataupun cetak.

Di pengujung diskusi, para peserta menyatukan komitmen untuk merealisasikan gagasan-gagasan tersebut, sebagai bagian dari melunasi janji kemerdekaan, di mana pemuda tidak hanya urun angan, namun juga harus turun tangan!

Harvested from: http://surabaya.tribunnews.com/2015/01/30/turun-tangan-untuk-malang
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: