SURYA.CO.ID | MALANG – Kemunculan joki masuk perguruan tinggi dengan peralatan serba canggih di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) beberapa waktu lalu, membuat berbagai perguruan tinggi di Malang mengatur strategi agar tak masuk lokasi ujiannya.
Universitas Brawijaya (UB) mewacanakan membeli metal detector yang akan diletakkan di pintu masuk ujian untuk mendeteksi kehadiran joki di kampus yang berlokasi di Jalan Veteran itu.
“Jadi peralatan yang berupa logam dalam tubuh peserta bisa terdeteksi oleh petugas jaga,” kata Anang Sujoko DCOMM, Kabag Humas UB kepada Surya, Jumat (29/5/2015) malam.
Meski demikian, pembelian peralatan tersebut masih sebatas wacana karena UB belum tentu membeli peralatan senilai puluhan juta rupiah tersebut.
“Pembahasan terkait sistem penjagaan ujian masih berlangsung. Rencananya Jumat (5/6/2015) kami, pimpinan UB bertemu lagi untuk membahas ini,” paparnya.
Sementara ini, kata Anang, UB mengharapkan betul agar para pengawas ujian masuk perguruan tinggi jeli melihat gerak-gerik joki. Aturan pengawas saat ini sama seperti aturan tahun lalu, yakni satu pengawas menjaga sepuluh orang.
Komposisi pengawas ini, lanjutnya, juga berlaku di saat ujian tulis Seleksi Masuk Bersama Perguruan TInggi Negeri (SBMPTN) dan ujian Jalur Mandiri.
Aturan seperti ini juga berlaku di Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) sehingga pengawas terpilih nanti juga tak sembarangan.
Pengawas dibekali dengan pengetahuan peralatan komunikasi yang mungkin dipergunakan sebagai alat perjokian. Alat itu seperti kacamata kamera, jam kamera, ponsel dan sebagainya.
Panitia Lokal SBMPTN Malang Drs Achmad Heru Achadi, memaparkan, pengawas SBMPTN saat ini hanya melibatkan dosen dan peserta ujian akan duduk berjauhan dengan jarak minimum satu meter. Tindakan ini diambil untuk mencegah masuknya joki.
“Kami sudah meminta perguruan tinggi yang ketempatan jurusan rawan untuk memberi informasi pada pengawas. Jurusan yang rawan itu misalnya Kedokteran atau Teknik,” tambahnya.
UB menjadi lokasi ujian peserta dari pilihan Sosial Hukum, UM menjadi lokasi ujian Sains-Teknologi dan di UIN Maliki menjadi lokasi ujian Campuran. Jadwal ujian SBMPTN berlangsung 9 Juni 2015.