Ketua Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang Dr Rahmad Hakim SHI MMA
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah perlu sosialisasi kenaikkan biaya haji ke masyarakat.
Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2022 sebesar Rp 39,8 juta naik menjadi Rp 49,8 juta per jemaah pada tahun 2023.
Sedangkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sekitar Rp 90,05 juta per jamaah.
"Biaya haji ini naik karena subsidinya turun. Porsinya keliru," kata Dr Rahmad Hakim SHI MMA, Ketua Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (25/2/2023).
Dulu 70 persen biaya ditanggung pemerintah, dan 30 persen dibebankan kepada jemaah.
"Sekarang bengkak karena porsinya ditukar jadi 60 persen untuk jemaah, dan subsidi pemerintah sebesar 40 persen," terangnya.
Kondisi ini membuat masyarakat menganggap haji menakutkan. Sebab, biaya haji mahal tapi waktu tunggunya lebih lama.
Menurut Rahmad, pemerintah sah membuat kebijakan tersebut.
Tetapi Rahmad menilai pemerintah mengumumkan secara mendadak dan spontan.
"Seharusnya ada sosialisasi berkelanjutan," imbuhnya.
Menurutnya, sosialisasi berkelanjutan ini karena kenaikan biaya haji terjadi pada momen yang kurang tepat.
"Sekarang kan pasca pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja, dan sekarang banyak harga bahan pokok yang naik," urainya.
