Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nu’man Aunuh SH MHum menyatakan adanya tilang elektronik membuat masyarakat patuh.
SURYAMALANG.COM |MALANG - Pemerintah telah melaksanakan penyederhanaan penanganan pelanggaran lalu lintas lewat Electronic Traffic Law Enforcement System (ETLE) atau tilang elektronik.
Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nu’man Aunuh SH MHum, adanya tilang elektronik ini membuat masyarakat semakin patuh berkendara.
“Kebijakan tilang elektronik ini memberikan dampak positif, baik masyarakat maupun kepolisian," ujar Nu'man, Kamis (16/2/2023) dalam rilis humas UMM.
Hal ini menjadikan masyarakat menjadi disiplin dan patuh ketika berkendara. Sedang pihak kepolisian tidak memiliki citra buruk terkait berita pungli serta mengembalikan wibawa penegak hukum.
Dikatakan dosen ini, pengenaan tilang elektronik dapat berjalan dengan efektif dan sejalan dengan tujuan pidana modern. Selain mencegah pelanggaran lalu lintas, adanya tilang online ini juga memberikan efek jera.
Sebab, masyarakat akan merasa selalu diawasi melalui CCTV meski tidak ada polisi yang yang berjaga. Baik itu di lampu merah maupun di sepanjang jalan.
Namun, ia menyayangkan sarana dan prasarana belum memadai. Sehingga kebijakan dan peraturan tersebut tidak akan berjalan maksimal.
Menurutnya, pemakaian teknologi tersebut perlu dibarengi dengan sistem pengawasan yang baik. Sehingga pelanggar dari individu tidak memiliki celah untuk melanggar.
Selain itu, kerjasama masyarakat juga diperlukan agar tilang elektronik ini bisa berjalan efisien. Kesadarannmereka bisa dihidupkan melalui sederet sosialisasi di berbagai platform terkait cara berkendara. Bisa melalui media sosial maupun turun langsung ke lapangan
