Fisip Universitas Muhammadiyah Malang Menambah Tiga Guru Besar Baru

Author : Humas | Friday, December 22, 2023 13:52 WIB | SuryaMalang.com -

Tiga guru besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan dikukuhkan Sabtu (23/12/2023). Mereka adalah Prof Dr Gonda Yumitro MA PhD, Prof Dr Asep Nurjaman MSi dan Prof Dr Tri Sulistyaningsih MSi.

Tiga guru besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan dikukuhkan Sabtu (23/12/2023). Mereka adalah Prof Dr Gonda Yumitro MA PhD, Prof Dr Asep Nurjaman MSi dan Prof Dr Tri Sulistyaningsih MSi.

SURYAMALANG.COM,MALANG-Tiga guru besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan dikukuhkan Sabtu (23/12/2023).

Mereka adalah Prof Dr Gonda Yumitro MA PhD, Prof Dr Asep Nurjaman MSi dan Prof Dr Tri Sulistyaningsih MSi. Asep akan menyampaikan orasi ilmiah pengukuhannya tentang rekam jejak partai Islam pada dinamika sistem kepartaian di Indonesia setelah era Soeharto.

Menurutnya, partai Islam memainkan peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi arah politik nasional. Kontribusi mereka melibatkan peran dalam pembentukan undang-undang, partisipasi dalam pemilihan umum, dan advokasi untuk kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Dengan demikian, dinamika sistem kepartaian di Indonesia pasca Soeharto tidak dapat dipisahkan dari peran sentral partai Islam.

"Sifat transformatif dari sistem pemilu multipartai di Indonesia pasca Soeharto telah membuat struktur partai menjadi lebih dinamis dan cair. Hal ini berdampak pada partai-partai keagamaan, yang pernah mempunyai pengaruh besar dalam politik Indonesia. Namun belakangan ini mereka sudah tidak lagi bersaing dalam pemilu,” ungkap dia. .

Penelitiannya menggambarkan hubungan kompleks antara merosotnya kinerja parta Islam dengan dinamika sistem kepartaian pasca lengsernya Soeharto. Bahkan menemukan bukti bahwa kemunduran partai Islam berakibat pada terjadinya perubahan pada sistem kepartaian.

Sedang Gonda Yumitro membahas isu terorisme dengan judul ‘Model Comprehensive Collaboration dalam Program Deradikalisasi Mantan Teroris Indonesia”. Dikatakan, terorisme itu berkaitan dengan mentalitas dan pemahaman seseorang yang ekstrim. Mereka tidak bisa menerima moderasi dan perbedaan pemahaman dengan orang atau pendapat lain sehingga mendorong untuk terjadinya kekerasan politik. 

Dalam lingkup sosial, terorisme adalah ancaman yang nyata bagi masyarakat. “Mereka semakin berani menunjukkan identitasnya seiring dengan reformasi Indonesia yang memberikan lebih banyak kebebasan dalam kehidupan masyarakat. Isu terorisme transnasional juga tidak dapat dipisahkan dari posisi strategis Indonesia di politik internasional, termasuk ideologi jaringan yang telah dikembangkan,” kata dia.

Disebutnya, ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk menggaungkan program deradikalisasi pada mantan teroris. Yakni dengan menggunakan pendekatan 3 H (heart, hand, head). Sedang Tri Sulistyaningsih membahas terkait new urban governance tata ruang kota untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan. Ia menerangkan bahwa konsep ini tidak hanya membutuhkan kontrak untuk privatisasi fungsi pemerintahan, namun juga proses baru untuk menerapkannya. 

Termasuk musyawarah dan dialog untuk membuat kebijakan dan penyelesaian perselisihan. Ditegaskan, tata kelola cerdas bergantung pada tata kelola yang baik seperti prinsip terbuka (transparan), akuntabel dan kolaboratif (melibatkan semua pemangku kepentingan). Begitupun dengan prinsip partisipatif (partisipasi warga) dan pemerintahan elektronik (e-government).

Harvested from: https://suryamalang.tribunnews.com/amp/2023/12/22/fisip-universitas-muhammadiyah-malang-menambah-tiga-guru-besar-baru
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: