Marak Fenomena Perang Sarung, Ini Kata Dosen Sosiologi UMM

Author : Humas | Wednesday, March 29, 2023 16:01 WIB | SuryaMalang.com -

Dr Wahyudi Winarjo, Dosen Sosiologi FISIP UMM yang juga Wakil Direktur 2 Pascasarjana UMM berbicara tentang fenomena perang sarung belakangan ini, Rabu (29/3/2023).

Dr Wahyudi Winarjo, Dosen Sosiologi FISIP UMM yang juga Wakil Direktur 2 Pascasarjana UMM berbicara tentang fenomena perang sarung belakangan ini, Rabu (29/3/2023).

SURYAMALANG.COM|MALANG- Fenomena perang sarung muncul selama Ramadhan di sejumlah daerah secara masif. Sarung dipakai sebagai media untuk membungkus batu.

Padahal sarung sejatinya sebagai sarana untuk beribadah. Perang sarung lebih mengarah ke tawuran yang mirisnya banyak dilakukan anak-anak sekolah. Dari berbagai pemberitaan, perang sarung tak hanya di Jawa tapi juga luar Jawa.

Di Pulau Jawa antara lain terjadi di Jakarta, Solo, Jogja, Bantul, Bojonegoro, Surabaya termasuk di Kabupaten Malang dan Kota Batu baru-baru ini.

Dr Wahyudi Winarjo, Dosen Sosiologi FISIP UMM yang juga Wakil Direktur 2 Pascasarjana UMM menjelaskan fenomena ini sebagai 'rivalitas yang tidak sehat' yang dibalut atribut budaya keberagamaan.

"Bagi/untuk Bangsa Indonesia memang diperlukan pendidikan 'respect to others' (saling menghormati satu sama lainnya) sejak dinilai. Baik melalui lembaga keluarga, masyarakat, maupun persekolahan," jelas dia pada suryamalang.com, Rabu (29/3/2023).

Maka agen pendidiknya adalah pada orangtua (keluarga), lembaga non formal maupun struktur nilai dan norma masyarakat serta para pendidik di sekolah-sekolah formal. 

Dikatakan, di era revolusi industri 4.0 dan 5.0 seperti sekarang ini, jangan lagi adu kekuatan fisik, tapi adu produktivitas intelektual, seni budaya.

"Atau karya karya lain yang bisa mengangkat harkat martabat manusia sebagai manusia yang memiliki sivilitas dan humanitas tinggi," jelasnya.

Menurutnya, tawuran merupakan salah satu bentuk budaya yang patogen alias yang kontra produktif bagi pengakuan eksistensi diri dalam kehidupan yang beradab

Dengan masifnya ada kejadian perang sarung, ia melihat pertama, masih ada masalah fundamental dalam sistem dan struktur masyarakat. Khususnya dalam kaitannya dengan pencarian identitas diri maupun identitas kolektif serta pengakuan eksistensi nya di mata masyarakat.

Kedua, perang sarung merupakan jalan salah atau atau cara salah dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi antar kelompok.

Harvested from: suryamalang.tribunnews.com/amp/2023/03/29/marak-fenomena-perang-sarung-ini-kata-dosen-sosiologi-umm
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: