Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal UMM (PSP3-Halal) mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha), Sabtu (17/6/2023) lalu. Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan ini juga ada praktik langsung menyembelih tiga ekor kambing, lima ekor ayam, serta lima ekor bebek secara syar’i.
SURYAMALANG.COM,MALANG-Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal UMM (PSP3-Halal) mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha), Sabtu (17/6/2023) lalu. Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan ini juga ada praktik langsung menyembelih tiga ekor kambing, lima ekor ayam, serta lima ekor bebek secara syar’i.
Ketua PSP3 Halal UMM, Prof Dr Elfi Anis Sa’ati MP menjelaskan pentingnya Juleha agar tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai syarat sebuah Rumah Potong Hewan (RPH). Kegiatan ini juga dilakukan mengingat momen Idhul Adha yang akan segera datang.
Serta sebagai langkah PSP3-Halal UMM dalam mendukung pemerintah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Jaminan Halal. "Kita harus ingat bahwa sesuai arahan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa pada Oktober 2024, semua produk makanan yang beredar di pasar harus sudah tersertifikasi halal," kata dosen UMM ini dalam rilis humas, Senin (19/6/2023).
Namun kenyataannya masih banyak UMKM yang mengolah daging ayam seperti nugget, sosis, sempol dan lainnya masih belum tersertifikasi halal. "Baik di aspek RPH-nya maupun proses produksi di UMKM itu sendiri. Maka Juleha juga menjadi aspek penting yang harus dipenuhi,” katanya. Maka pelatihan Juleha ini bersetifikat dari BNSP.
Tujuannya untuk memberikan kompetensi Juru Sembelih Halal untuk mendorong naiknya produk halal di Indonesia. Data pada 2022, RPH yang memiliki sertifikat halal hanya berjumlah dua persen dari total seluruh RPH di Indonesia. Maka ini menunjukkan masih minimnya kesadaran halal pada RPH.
Sedang Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi menceritakan perjalanannya ke berbagai negara dimana banyak negara yang sudah memberi fasilitas bagi umat muslim berupa ketersediaan sertifikasi halal untuk makanan dan restoran. Sehingga, para muslim yang berkunjung merasa aman, nyaman, dan tidak khawatir akan kehalalan suatu produk.
“Industri halal telah meengglobal di seluruh dunia. Bukan hanya terbatas di negara-negara Islam, namun juga di berbagai negara islam minoritas. Sebut saja Jepang dan Korea yang sudah mulai menerapkan sertifikasi halal,” paparnya. Ia berpesan pada seluruh epserta Juleha untuk benar-benar memperhatikan berbagai langkah yang diajarkan. Utamanya terkait dengan alur penyembelihan hewan.