TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (FEB UMM) atas nama Avilla Nadhif Firjatullah sukses mewujudkan harapannya untuk menempuh pendidikan ke luar negeri.
Hal ini disampaikan Avilla Nadhif Firjatullah disapa Avillia sebagai mahasiswa ekonomi pembangunan angkatan 2020, yang sudah optimis dari awal masuk kuliah sudah tertarik dengan program hasil kerja sama UMM dengan Erasmus+.
Bagi Avillia optimisme sukses meraih program Erasmus+ karena dirinya tertarik beasiswa ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa UMM untuk kuliah ke luar negeri. Menariknya kuliah ini tidak dibatasi hanya satu atau dua negara, melainkan bisa memilih negara di belahan Eropa seperti Polandia, Portugal, dan Spanyol.
Avilla Nadhif Firjatullah, Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Begitu namanya lolos seleksi beasiswa Erasmus, Avillia langsung bersyukur alhamdulillah atas izin Allah, dapat beasiswa tersebut serta ditempatkan di WSB University, Poznan, Polandia. Sukses ini tidak lepas dari proses seleksi ketika IRO mengumumkan pembukaan pedaftaran melalui Instagram mereka (@iro_umm).
Nah dari sini, tandas Avillia dirinya tertarik mendaftar karena sebelumnya pernah mencoba daftar bea siswa luar negeri program IISMA Kemendikbudristekdikti namun tidak lolos. Bermodal pengetahuan selama kuliah di prodi Ekonomi Pembangunan FEB UMM ada tekad kuat bahwa kali ini lolos. Hasilnya dirinya lolos program tersebut.
Avillia lantas menjelaskan bahwa program bea siswa Erasmus ini dikhususkan untuk mahasiswa UMM. Jumlah kuota untuk satu program beasiswa hanya satu mahasiswa. Seleksinya ada dua tahap, yaitu seleksi berkas atau administrasi dan yang terakhir adalah proses wawancara.
Ucapan selamat dari berbagai pihak kepada Avillia.
Dari tahapan seleksi ini, kata Avillia secara detail harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Yakni mahasiswa S1 UMM angkatan 2020-2021, application form, motivation letter, mobility agreement, CV europass, paspor atau KTP, sertifikat Bahasa Inggris (IELTS, TOEFL, Duolingo, TAEP), surat rekomendasi dari program studi dan fakultas.
Menariknya, tandas Avillia, dirinya harus lolos minimal nilai dari masing-masing platform tes bahasa Inggris, seperti IELTS: 5,5, TOEFL : 515, Duolingo: 100, dan TAEP: 350.
“Sekali lagi saya sangat bersyukur atas pencapain ini. Saya sampaikan terima kasih kepada Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UMM atas supportnya, serta semua pihak yang sudah memotivasi saya hingga meraih bea siswa internasional ini,” ucap syukur Avillia. (rilis: humas prodi ekonomi pembangunan/editor: doni osmon)
