TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Masih ingat Avilla Nadhif Firjatullah mahasiswa student Erasmus asal Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sejak Maret lalu belajar di WSP University Poznan, Polandia.
Terbaru membagikan pengalamannya bahwa kualitas pendidikan di Ekonomi Pembangunan UMM lebih unggul dibandingkan beberapa negara lain yang ikut program bea siswa peraih beasiswa Erasmus. Meski pengamatan subjektif Avilla merasakan bahwa sistem pembelajaran-kurikulum di UMM lebih unggul.
Avilla mencotohkan sistem pembejalaran mata kuliah International finance menggunakan metode offline dan online. Satu mata kuliah durasinya 90 menit. Jangka waktu studi lebih lambat karena saat ini setengah dari mata kuliah yang ditempuhnya sudah selesai dan bulan ini (Mei) akan dilaksanakan ujian Akhir Semester (UAS).
Bahkan mahasiswa nyaris tidak ada tugas. Misalnya satu mata kuliah hanya sekali diminta membuat presentasi setelah itu langsung dipantau perkembangannya. Pembelajarannya sangat fleksibel.
Perbandingan selanjutnya disebutkan Avilla dari segi infrastruktur atau fasilitas. Kampus UMM tidak jauh berbeda dari universitas tempatnya belajar saat ini di Polandia. Secara umum infrastruktur universitas di Polandia mengarah bagaimana membuat mahasiswa nyaman saat belajar.
Menariknya hasil diskusi Avilla bersama dengan beberapa mahasiswa dari negara lain. Mereka menyebutkan bahwa setelah selesai program bea siswa di Polandia ini tidak kembali ke negaranya dengan alasan tertentu. Namun bagi Avilla dirinya setelah selesai studi Polandia dan kembali ke Prodi Ekonomi Pembangunan UMM merencanakan program magang kerja.
Selain pengamatan bidang pendidikan, Avilla juga menceritakan budaya teman-teman kuliahnya di Polandia sesama student Erasmus kurang menarik. Sebab hanya statis hiburan saja. Jika dibandingkan dengan Indonesia tentu saja jauh lebih unggul kebiasaan atau budaya masyarakatnya. (doni osmon)