TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Kelompok 51 Gelombang 4 program kerja (proker) inovatif di Desa Sampang Agung, Mojokerto. Proker tersebut mengembangkan bisnis kerupuk ikan sebagai potensi menjadi peluang usaha bagi berbagai kalangan.
PMM Kelompok 51 Gelombang 4 UMM di bawah arahan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Abdurrohman Muzakki, M.Pd, dengan anggota tim mahasiswa atas nama Mohammad Hary Subagio, Rizly Adryan, Rachmad Novian Hafid, Putri Firyal Ardhana, dan Najwa Nisrina. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Tim Kelompok 51 Gelombang 4 UMM ketika membawa produk kerupuk ikan untuk platform e-commerce.
Melalui riset dan observasi mendalam, PMM Kelompok 51 Gelombang 4 UMM bahwa produk kerupuk ikan yang selama ini diproduksi secara tradisional memiliki daya tarik tersendiri di pasar. Dengan meningkatnya minat konsumen terhadap produk lokal berkualitas, kerupuk ikan dinilai memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan lebih lanjut.
PMM 51 Gelombang 4 UMM tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga memberikan perhatian pada aspek pemasaran. Mereka menggandeng pengrajin lokal dan memperkenalkan teknik pemasaran yang lebih modern, termasuk memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang menjadi target utama pemasaran produk ini.
PMM Kelompok 51 Gelombang 4 UMM ketika bersama dengan salah satu pelaku UMKM kerupuk ikan.
Menurut Rizly Adryan, salah satu anggota kelompok, kerupuk ikan memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang renyah, menjadikannya produk yang layak untuk dijual di berbagai kalangan. “Kami melihat potensi besar dalam produk ini. Dengan sedikit inovasi dalam kemasan dan pemasaran, kerupuk ikan bisa menjadi produk unggulan di industri kuliner lokal,” ujar Rizly.
Sejak produk ini dipromosikan oleh mahasiswa PMM, minat konsumen mulai meningkat, Hal ini menunjukkan bahwa kerupuk ikan memiliki potensi untuk menjadi usaha yang menjanjikan, tidak hanya bagi para mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis baru.
Inisiatif dari mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 51 Gelombang 4 UMM ini menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan kerja sama dapat mengubah potensi lokal menjadi peluang bisnis yang berdaya saing. Mereka berharap upaya ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk memanfaatkan sumber daya lokal dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. (penulis/foto: pmm kel 51 gel 4 umm/editor: hamara)