TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Melaksanakan perintah konstitusi pendidikan, Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang EP (UMM) memberikan opsi lain bagi mahasiswanya. Seperti yang dikatakan oleh PIC Humas EP UMM, Muhammad Firmansyah, SE, MM, bahwa mahasiswa EP UMM tidak wajib lulus dengan skripsi.
Kaprodi EP UMM ketika menytam paikan materi saat workshop tugas akhir serta peningkatakan luaran Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Lebih lanjut, maksud pernyataan tersebut adalah meninjau kembali Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 32 Tahun 2017 tentang Ekuivalensi Karya Kreatif dan Inovatif Mahasiswa ke dalam Kegiatan Kurikuler. Mahasiswa bisa mendapat ekuivalensi (penyetaraan) untuk mata kuliah bersangkutan dan bahkan untuk tugas akhir. Sebagaimana bunyi pasal 1 ayat 1 dengan menimbang pelaksanaan kegiatan kurikuler yang capaian kompetensinya dapat dianggap sebanding dan relevan dengan pelaksanaan hasil inovasi dan kreasi mahasiswa dalam bidang tertentu.
Saat workshop juga diberikan apresiasi kepada mahasiswa EP UMM.
Dalam SK Rektor juga ditentukan beberapa standar konversi kegiatan kurikuler mahasiswa yang bisa disetarakan. Pertama adalah dengan menjadi juara kompetisi karya inovasi yang sesuai dengan capaian pembelajaran prodi. Mahasiswa akan mendapat nilai (A, B+, B) disesuaikan dengan tingkatan lomba (Internasional, Nasional, Regional).
Ketentuan yang mengikuti berupa wajib dipublikasikannya jurnal ilmiah dan memprogram mata kuliah yang bersangkutan disertai bukti seperti piagam, sertifikat, dan sebagainya. Hal tersebut juga berlaku pada publikasi jurnal ilmiah, pembicara forum ilmiah, PIM, Olimpiade, dan menjadi mahasiswa berprestasi. Semua bisa disetarakan dengan mengikuti ketentuan yang ada. Sehingga semua akan mempermudahkan mahasiswa untuk cepat lulus.
Mahasiswa antusias menyambut workshop tugas akhir.
Firman menyebutkan ada lima skema tugas akhir yang diberlakukan di Prodi EP UMM. Pertama adalah skripsi sebagaimana ketentuan perguruan tinggi pada umumnya. Kedua adalah Jurnal Internasional atau Nasional yang terindeks SINTA. Pada skema kedua ini mahasiswa bisa mendaftar ujian untuk wisuda periode 1-3 jika sudah mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) atau surat lolos terbit jurnal.
Berikutnya ketiga, kata Firman yaitu skema prosiding seminar nasional atau internasional. Bisa mendaftar ujian berdasarkan naskah prosiding dengan syarat melalukan presentasi pada acara seminar sebelumnya.
Ke-empat ada Book Chapter atau Monograf yang bisa melaksanakan ujian berdasarkan naskah yang ditulis. Terakhir yaitu Scriptopreneur yang dikhususkan bagi mahasiswa yang sudah menempuh program dari Kemendikbud (PKM, KMMI, MBKM, dan lainnya) dengan beberapa format yang diatur. (hamim)
