TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Dalam rangka meningkatkan minat dan pengetahuan terkait anatomi, Departemen Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) langsungkan Amygdala pada 25-30 Oktober lalu. Adapun ini merupakan olimpiade tingkat nasional bidang anatomi yang diikuti oleh 78 tim dari 31 universitas. Adapula 18 tim yang berkompetisi di kategori SMA.
Ketua pelaksana Imanullah Akbar merasa bangga karena kompetisi ini semakin tahun semakin meluas. Beberapa tahun lalu hanya ada segelintir peserta, tapi tahun ini timnya membludak dan membuat lomba ini makin seru. Termasuk di dalamnya Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia menegaskan bahwa ajang ini juga menjadi cara pihaknya untuk meningkatkan pengetahuan terkait anatomi. Khusus untuk tahun ini mengambil tema sistem cerebro panca indera. “Untuk tahun depan, kami menargetkan Amygdala bisa dilangsungkan secara internasional dengan mengundang perguruan tinggi negeri untuk turut ikut serta dan bersaing. Dengan begitu, para peserta juga akan terpacu untuk menampilkan yang terbaik,” jelas Akbar optimis.
Semua tim mengikuti babak penyisihan secara online. Kemudian terpilihlah 20 tim yang akan beradu di perempat final untuk memperebutkan tempat di semifinal. Hingga akhirnya terpilhlah tim dari Universitas Lambung Mangkurat yang merebut juara satu dan dua. Sementara juara tiga diraih tim dari UGM. Sementara di kategori SMA dimenangkan oleh SMAN 2 Tangerang Selatan.
Menariknya, ajang Amygdala tidak hanya menyediakan lomba saja,a tapi juga ada seminar. Ada Dr. Yoyok Subagio, Sp.BS dan Dr. Aryani Vindhya, Sp.M. yang menjelaskan mengenai pendekatan terhadap klinis berupa aneurisma dan glaukoma. Ada lebih dari 115 peserta luring, dan lebih dari 390 peserta daring.
Terkait Amygdala, Yafi, salah satu peserta mengaku antusias. Apalagi program tersebut dikemas dengan menarik dan interaktif. Banyak pengetahuan dan teman baru yang bisa didapatkan. “Sangat mengedukasi, kompetisinya juga fair, serta ilmunya memberikan pemahaman yang lengkap. Dokter yang menjadi pemateri juga lucu dan menarik sehingga kami tidak bosan mengikutinya,” kata Yafi mengakhiri. (rilis: humas/editor: doni osmon)