Kreatif, PMM 63 UMM Ubah Limbah Pohon Cemara Jadi Kursi Artistik

Author : Humas | Wednesday, August 28, 2024 09:51 WIB | Tabloid Matahati -

TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan dan pelayanan mahasiswa untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan aplikasi, desain, teknologi atau perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). PMM ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyrakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah untuk mengoptimalkan potensi Desa Bomo.

Pemotongan kayu sesuai desain yang sudah dibuat.

Kegiatan pengabdian dilakukan oleh PMM kelompok 63 gelombang 02 UMM, pada tanggal 8 Agustus 2024. Anggota PMM kelompok 63 gelombang 02 UMM terdiri dari Alkiano Fridho Aji Mahadiva, Erlanda Widya Firmasyah, Mochammad Rifqi Yaafi, Bardata Aji Prastowo  dan Muhammad Ihsanuddin Saputra yang berasal dari program studi Informatika Universitas Muhammadiyah Malang serta dalam arahan Dosen Pembimbing Lapang (DPL)  Falistya Roisatul Mar’atin Nuro, S.Pd, M.Pd.

Pengulitan kayu cemara dan pengeringan.

Oleh karena itu, kami Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 63 Gelombang 02 melaksanakan kegiatan mengembangkan inovasi dalam pengolahan limbah pohon cemara menjadi kursi yang memiliki nilai estetika tersendiri. Proyek ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah limbah pohon yang ada di pantai dimanfaatkan dengan baik.pengolahan  limbah pohon cemara dilakukan di pantai bomo,proyek ini bekerja sama langsung dengan warga sekitar yang ada pada kelompok nelayan(BENTENG SAMUDRA).

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengelolaan limbah untuk kehidupan sehari-hari dan bagaimana menggunakannya untuk memajukan desa. Diharapkan, dengan pemanfaatan limbah secara benar dapat lebih optimal mengelola limbah dari pohon cemara.

Pemotongan pohon cemara yang sudah mati (limbah).

Proses pengolahan limbah pohon cemara dimulai dengan pengumpulan limbah dari berbagai sumber. Limbah tersebut kemudian diproses, seperti pengeringan dan pemotongan, untuk mempersiapkannya menjadi bahan baku kursi. Setelah bahan siap, para pengrajin menggunakan teknik khusus untuk merangkai dan membentuk limbah tersebut menjadi kursi yang kokoh dan estetis. Desain kursi dibuat dengan mempertimbangkan aspek ergonomi dan estetika, sehingga produk akhir tidak hanya nyaman digunakan tetapi juga memiliki tampilan yang menarik. Setiap kursi yang dihasilkan memiliki karakteristik unik, tergantung pada bentuk dan tekstur kayu cemara yang digunakan, sehingga menghasilkan produk yang benar-benar orisinal.

Dengan menggabungkan aspek lingkungan, seni, dan fungsionalitas, pengolahan limbah pohon cemara ini mampu menghasilkan kursi yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat duduk, tetapi juga sebagai karya seni yang memperindah ruang. (penulis/foto: pmm kelompok 63 gelombang 02 umm/editor: hamara)

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: