TEMPO.CO, Malang - Satuan Intelijen dan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Malang Kota membongkar sindikat penipuan pendaftaran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Polisi menangkap tiga pelaku di MX Mall Kota Malang. Ketiga pelaku dijebak saat bertransaksi dengan orang tua calon mahasiswa.
"Pelaku berusaha menipu orang tua mahasiswa," kata juru bicara UMM, Nasrullah. Ketiganya, Taufani Chandra Sukma, 22 tahun Perum Puri Kartika Asri H 7 RT 2 RW 9, Agus Sugiono warga Jalan Ki Ageng Gribig RT 4 RW 3 Madyopuro Kedungkandang Kota Malang dan Amri Septiono, 23 tahun, Serayu RT 5 RW 6 Randuagung Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.
Operasi tangkap tangan dilakukan atas kerjasama antara UMM dengan Kepolisian. Sebelumnya orang tua calon mahasiswa menghubungi Nasrullah, ia diminta membayar Rp 400 juta untuk masuk Kedokteran Umum UMM. Agus mengaku pegawai UMM sedangkan Taufani dan Amri mengaku sebagai mahasiswa yang menjadi joki.
Kini, ketiga pelaku tengah menjalani pemeriksaan di markas Kepolisian Resor Malang. Penyelidikan ini sekaligus akan membongkar jaringan joki ujian masuk perguruan tinggi. Sementara juru bicara Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Dwiko Gunawan tak bisa dihubungi. Telepon selulernya tak aktif.
Perjokian marak dilakukan di Malang, polisi sempat membongkar sindikat yang beroperasi di UMM dan Universitas Brawijaya Malang. Sedangkan, sindikat joki seleksi masuk UMM Mei lalu, tertangkap sebanyak 31 orang. Praktek perjokian dilakukan secara terorganisir dan menggunakan peralatan canggih. Mereka menggunakan kamera mikro yang berbentuk bros dan alat komunikasi dengan sindikat jaringan joki.
Sindikat perjokian seleksi masuk ini diduga melibatkan jaringan profesional. Mereka beroperasi di Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Malang. Bandar sindikat perjokian juga merekruit mahasiswa dari sejumlah perguruan ternama.