Pemanfaatan Articulate Storyline Dalam Pengembangan Bahan AJar Pendidikan Agama Islam

Author : Humas | Monday, July 24, 2023 07:34 WIB | times indonesia. -

Marwan Toni, mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam semua jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan. Bahkan Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dituntaskan oleh siswa dan menjadi salah satu mata pelajaran yang menentukan kenaikan dan kelulusan siswa pada semua jenjang pendidikan.

Permasalahan klasik yang dari dulu sampai sekarang dan belum terselesaikan adalah ketimpangan antara pendidikan di perkotaan dengan di pedesaan, perkampungan maupun perbatasan. Salah satu diantara permasalahan klasik tersebut adalah keterbatasan bahan ajar berupa buku teks wajib untuk seluruh mata pelajaran. Khusus mata pelajaran wajib yang termasuk didalam kurikulum pendidikan nasional. Lebih khusus lagi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini disebabkan masalah klasikal yaitu keterbatasan anggaran yang tersedia disekolah- sekolah pedesaan, sekolah-sekolah di kampung maupun sekolah-sekolah dipinggiran Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar berupa buku paket sesuai kebutuhan siswa.  Belum lagi apabila terjadi perubahan kurikulum, maka akan diiringi dengan pergantian bahan ajar yang baru. Dengan keterbatasan bahan ajar berupa buku paket tersebut, menyebabkan siswa tidak bisa membawa pulang buku paket yang ada di sekolah untuk belajar secara mandiri dirumah. Bahkan sampai saat ini banyak kita temukan siswa didalam kelas ditugaskan guru untuk mencatat dan merangkum buku paket sebagai pegangan siswa untuk belajar dirumah, yang mana dengan pola sistem mencatat buku sampai habis begini menyebabkan waktu siswa habis hanya untuk mencatat buku teks pelajaran di jam-jam efektif, sehingga waktu untuk mengeksplor pemikiran dan kreatifitas siswa jadi berkurang. 

Marwan Toni bahwa salah satu faktor yang dirasa sangat penting adalah perbaikan kondisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan cara menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Salah satu bukti nyata ketidaktersediaan bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan zaman adalah sebagian besar buku-buku yang tersedia di perpustakaan masih merupakan buku-buku produk kuriklum lama, kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999 dan belum tersedia    bahan ajar berbasis bahan ajar interaktif. Sementara buku pelajaran yang berbasis kurikulum 2013 masih belum memadai jumlahnya. 

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan bahan ajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik akan mampu menumbuhkan gairah dan semangat mereka  untuk menggali informasi lebih dalam tentang materi yang disajikan. Bahan ajar yang dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik mereka juga diharapkan mampu memecahkan salah satu persoalan dalam belajar, yaitu ketersediaan bahan ajar yang relevan. Pada umumnya, para guru enggan mengembangkan bahan ajar tersebut dan lebih suka menggunakan bahan ajar yang sudah tersedia di toko buku. Pertimbangan utamanya adalah para guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkannya. Alasan klasik inilah yang kemudian diduga menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak bisa berlangsung dengan nyaman. Ketidaknyamanan ini kemudian berimbas pada menurunnya motivasi peserta didik untuk menggali informasi lebih lanjut terhadap mata pelajaran yang sedang dipelajari.

Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini sebuah keniscayaan untuk dihindari lagi dampaknya bagi dunia pendidikan, Oleh karena itu, mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang ini memandang perlunya melakukan penyesuaian untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Upaya ini dapat dilakukan dengan mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia  pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang saat ini diharapkan dapat meningkatkan kualias pembelajaran. Dalam hal bahan ajar diupayakan dapat berjalan efektif dan efisien.

Untuk itu sebuah alternatif solusi ditawarkan oleh Marwan Toni yaitu dengan cara melakukan pengembangan bahan ajar bermedia Interaktif berbatuan software Articulate storyline sebagai upaya memecahkan masalah tersebut. 

Dengan upaya pengembangan bahan ajar Pendidikan Agama Islam berbatuan software Articulate storyline tersebut dalam bentuk aplikasi yang bisa di buka di Smartphone maupun android di harapkan mampu mengurai sedikit demi sedikit permasalahan keterbatasan bahan  tersebut. Dengan pengembangan bahan ajar buku PAI kedalam bentuk Aplikasi tersebut siswa bisa dengan mudah mendownload dan membuka di hanphone mereka masing-masing. Upaya ini di harapkan dapat mendorong guru berbagai mapel yang lain untuk melakukan hal yang serupa untuk mengatasi permasalah keterbatasan bahan ajar tersebut. 

Sehingga pelan tapi pasti, keterbatasan bahan ajar bisa teratasi. Upaya ini juga di harapankan bisa menjadi gerakan masif untuk para pendidik agar para pendidik berupaya melakukan trobosan-trobosan baru untuk dapat mengatasi berbagai permasalah klasik tersebut. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi guru bahwa bahan ajar tidak terpenuhi yang mengakibatkan guru mengajar seadanya dan melakukan kebiasaan kebiasaan lama mengabiskan waktu di dalam kelas dengan cara mencatat atau istilahnya kembali kekurikulim lama yaitu CBSA yang di plesetkan, catat buku sampai habis.

***

*) Oleh: Marwan Toni, mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

Harvested from: https://timesindonesia.co.id/amp/kopi-times/462269/pemanfaatan-articulate-storyline-dalam-pengembangan-bahan-ajar-pendidikan-agama-islam
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: