Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan berbasis Moderasi Beragama

Author : Humas | Thursday, July 20, 2023 09:20 WIB | times indonesia. -

Budi Santoso, mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Pembelajaran AIK merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA). Hal tersebut sebagaimana amanah yang diberikan oleh PP Litbang Dikti Muhammadiyah. Dengan kata lain, PTM menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berdiri atas mengayomi semua golongan. Harapanya, alumninya senantiasa menghidupkan nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah dalam berbagai aktivitas. Capaian dari mata kuliah AIK diharapkan menjadikan mahasiswa, secara tidak langsung menjadi duta-duta perdamaian agama yang lahir dari PTM. Sebagaimana yang tercermin dalam tujuan pendidikan AIK yaitu membentuk manusia yang memiliki akhlak mulia, unggul dalam bidang IPTEKS dan berkemajuan.

Budi Santoso, mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah berpendapat bahwa pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebenarnya memiliki kontribusi dalam mengimplementasikan sikap moderasi beragama khusunya pada mahasiswa non-muslim.

Meskipun demikian moderasi beragama pada penelitian yang telah ada masih berpusat kepada gerakan Islam moderat yang bertujuan sebagai solusi pada permasalahan konservatisme agama atau yang lebih populer dengan istilah ekstrim kiri dan ekstrim kanan. Hal tersebut menggambarkan kepada pemahaman yang belum utuh. Padahal, tujuan moderasi beragama tidak hanya sebagai mediasi antara mereka yang cenderung berpandangan agama ultra konservatif. Namun juga sebagai kelompok yang berpandangan, bersikap dan berperilaku beragama liberal atau yang biasa dikenal dengan ekstrim kiri. Hal inilah yang membuatnya memutuskan untuk mengangkat tema tentang AIK berbasis moderasi beragama menjadi sebuah penelitian disertasi Landasan Filosofis Pembelajaran AIK berbasis Moderasi Beragama di Universitas Muhammadiyah Sorong

Berdasarkan penelitan yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sorong Budi menuturkan bahwa landasan filosofis pembelajaran AI-Islam dan Kemuhammadiyahan berbasis moderasi beragama di PTM tersebut menggunakan dua pedoman yang dikeluarkan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yakni pendoman AIK di PTM dan Pedoman Pendidikan AIK Multikultural. 

Sementara Model pembelajaran AI-Islam dan Kemuhammadiyahan berbasis moderasi beragama menggunakan model pendekatan  yang menjadikan peserta didik sebagai orientasi pembelajaran yang lebih dikenal dengan  student centered approach. Selain itu menggunakan pula pendekatan pembelajaran yang menjadikan pendidik sebagai orientasi pembelajaran yang dikenal dengan teacher centered approach. Beberapa strategi yang diterapkan dalam oleh dosen pengajar AIK berbasis moderasi beragama di Universitas Muhammadiyah Sorong seperti penanaman sikap moderasi beragama melalui strategi dimana mereka melakukan integrasi dari segi khittah dan perjuangan bahwa KH. Ahmad Dahlan adalah salah satu tokoh Muhammadiyah yang ikut andil dalam memajukan kemerdekaan Indonesia. Strategi berikutnya adalah dengan melakukan pendekatan aditif dimana hal ini dilakukan dengan cara memberikan pemahaman makna moderasi Beragama pada proses pembelajaran tanpa mengubah konsep awal pengajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. 

Hasil penelitian selanjutnya adalah implementasi pembelajaran AIK berbasis moderasi beragama secara umum dilakukan dengan dua pembelajaran yakni pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas. Pembelajaran didalam kelas dengan menerapkan pedoman pendidikan AIK di PTMA dan AIK Multikultural. Sementara kegiatan di luar kelas adalah dengan terintegrasi dengan kegiatan kampus yaitu: matras, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci (TS), Persatuan Mahasiswa Kristen (PMK), seminar, studi lapangan, kegiatan mabit dan seminar.

Disisi lain Budi juga mendapati bahwa kampus tersebut memiliki beberapa metode dalam pengajaran AIK berbasis moderasi beragama seperti melakukan ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, pengajaran pada laboratorium, pengalaman lapang, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya yang disesuaikan oleh pendidik dengan pembelajaran yang diterapkan. Materi perkuliahan dalam kegiatan pengajaran AIKnya secara umum saling mendukung antar setiap kegiatan dengan kegiatan di luar kelas. Melalui kegiatan tersebut mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman langsung karena mereka  langsung praktik dan menghadapi persoalan-persoalan dalam kegiatan yang mereka ikuti.

Dalam proses pembelajarannya, evaluasi pendidikan AI-Islam dan Kemuhammadiyahan berupa memberikan penugasan studi kasus yang bersifat portofolio sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah berlangsung, dan hal ini digunakan sebagai umpan balik. Evaluasi adalah hak prerogatif dosen. Dosen menilai kesungguhan, keterlibatan, kreativitas dan hasil belajarnya para mahasiswa pada saat aktivitas pembelajaran AIK. 

Harvested from: timesindonesia.co.id/amp/kopi-times/461832/pembelajaran-alislam-dan-kemuhammadiyahan-berbasis-moderasi-beragama
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: