Seto Muyadi dalam Seminar Peran Profesionalisme Guru dalam Menjawab Pendidikan Menuju Generasi Emas di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Pakar pendidikan anak, Dr Seto Mulyadi menjadi pembicara seminar dengan tema “Peran Profesionalisme Guru dalam Menjawab Pendidikan Menuju Generasi Emas”, Selasa (24/5/2016).
Kegiatan itu digelar oleh BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pesertanya adalah mahasiswa FKIP, para calon guru.
Menurut Kak Seto yang sudah 46 tahun menjadi guru TK, spektrum cerdas di dunia pendidikan banyak. Sayangnya, hanya yang bersifat akademik yang kerap dapat pujian.
"Misalkan dapat nilai matematika baik, lebih dipuji. Seolah anak cerdas itu nilai matematikanya bagus. Kalau jelek dimarahi," kata Kak Seto dalam seminar itu.
Padahal, lanjutnya, si anak itu juga memiliki kecerdasan lain. Misalkan pandai mengaji, menyanyi dan keterampilan lainnya. Itu harus dipahami oleh guru juga orangtua.
Adanya hal itu karena gaya belajar dan tipe tiap anak berbeda-beda dalam menyerap pengetahuan. Ada tipe visual. Yaitu dengan melihat cepat menyerap.
Ada tipe auditori yaitu tipe pendengar. Ada tipe bergerak, nakal, bandel, hiperaktif. Namun sebenarnya ia mengerti. "Tetapi kadang guru kurang suka. Ketika ada siswa seperti itu malah disuruh diam," kata alumnus Universitas Indonesia ini.
Karena, lanjutnya, pada dasarnya semua anak cerdas. Namun spektrumnya beda-beda.
"Kita perlu mempelajari gaya belajar dan tipe masing-masing anak agar bisa mendapatkan hak-haknya," kata pelantun lagu Si Komo ini.
Sementara, Rektor UMM, Drs Fauzan MPd dalam sambutannya mengatakan kehadiran Kak Seto menjadi pencerahan bagi mahasiswa FKIP UMM.
Selepas memberikan materi, Kak Seto mendapat jas almamater UMM. Penyematan dilakukan oleh Pembantu Dekan III FKIP UMM Dr Hari Sunaryo.
"Ini kehormatan bagi saya mengenakan jas almamater UMM. Serasa jadi mahasiswa FKIP UMM," ungkap Kak Seto
