Lebaran di Indonesia, Gagal Bertemu Orang Tua di Malang

Author : Humas | Tuesday, July 21, 2015 00:35 WIB | Tribun News - Tribun News
Lebaran di Indonesia, Gagal Bertemu Orang Tua di Malang
surya/sulvi sofiana
Elham Karam
SURYA.co.id | MALANG – Berkumpul dengan keluarga merupakan hal yang sangat dinanti dalam nuansa Idul Fitri. Demikian pula yang diharapkan Elham Karam (21), mahasiswa muslim dari program exchange Entrevolution yang diadakan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dengan memakai baju rumahan, Elham sapaan akrab gadis kairo ini menemui Surya.co.id di rumah yang berada di kawasan jalan Tirto Utomo, Senin (20/7/2015). Dirinya mengaku sudah semalam tinggal di rumah kontrakan salah satu mahasiswa AIESEC UMM ini karena keluarga angkatnya mudik ke Solo. Selama dua pekan di Malang, dirinya telah tinggal bersama dengan keluarga angkat yang didapatkannya melalui program AIESEC. Sebagai Umat muslim, dirinya sudah menjalankan puasa dan berencana untuk bertemu dengan ayahnya yang akan terbang dari Mesir ke Malang pada lebaran hari pertama. “My father cancel goes to here, because there is a problem with his paspor,” jelasnya dengan kecewa karena semua rencana untuk berlibur ke Batu dan keliling Malang bersama ayahnya gagal. Sehingga ia hanya bisa merayakan lebaran melalui telepon dan berbagi foto dengan keluarga. Karena mempersiapkan kedatangan ayahnya ke Malang, gadis penyuka olahraga lari ini memilih tinggal di Malang sedangkan student exchange yang lain berlibur ke Bali dan Lombok. Dirinya mengaku sedih dan lelah usai menyiapkan barang dan oleh-oleh untuk dibawa ayahnya, sehingga ia melewatkan sholat idul fitri. “In here Ied Mubarok is less crowded than Mesir,” ungkapnya yang merasa perayaan di Mesir lebih meriah saat lebaran. Namun, kemeriahan Idul Fitri ia rasakan ketika melihat anak-anak mendatangi rumah satu ke rumah lain untuk bersilaturrahmi. Seperti sejumlah orang yang membeli baju baru, di Mesir ia juga seringkali membeli baju baru. Bahkan sebelum Lebaran, ia telah dibiasakan untuk melakukan zakat mal kepada orang yang tidak mampu. Zakat mal itu diberikan sebelum lebaran agar mereka yang tidak mampu bisa juga membeli baju baru atau makanan lebaran. Gadis yang menempuh pendidikan jurusan Bisnis di Universitas Kairo ini mengaku juga membeli baju di Malang. Menurutnya baju di Indonesia sangat cocok dengan ukuran tubuhnya yang tergolong kecil. “The clotes is cheaper in here,” jelasnya yang mengaku harga baju di Malang cukup murah sehingga ia memutuskan membeli tambahan jaket untuk di pakai di Mesir.
Harvested from: http://surabaya.tribunnews.com/2015/07/21/lebaran-di-indonesia-gagal-bertemu-orang-tua-di-malang
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: