Catatan penelitian Ari Widya Nugraheni
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
fb.com/ariewienahulala
PANDAWA atau pensil mekanik danawa (raksasa), terlihat begitu sederhana, seperti besi panjang. Namun memiliki fungsi cukup ampuh dalam membantu petani melakukan proses pembenihan.
Terutama, kinerja petani semakin terbantu karena kini mereka tidak harus membungkuk saat menanam benih dan punggung mereka pun tak lagi menanggung nyeri. Waktu untuk menanam benih pun bisa dimaksimalkan.
Indonesia sebagai negara agraris, ibaratnya ketika seseorang menebar satu biji benih di manapun itu, ia akan tumbuh dengan mudahnya. Namun semua itu tiada artinya bila tanpa kontribusi dan kerja keras petani.
Pahlawan pertanian butuh pahlawan. Sesuai namanya, pandawa, pensil mekanik danawa memang terinspirasi dari cara kerja pensil mekanik yang populer tahun 2000-an. Jika pensil mekanik berwujud mungil dan mengeluarkan isi pensil untuk menulis, nah pandawa berpostur 'raksasa' dan mengeluarkan benih untuk pembenihan setiapkali ditekan tombol di bagian atas pandawa.
Untuk saat ini pandawa masih menyesuaikan kebutuhan utama petani di Desa Pujon Kidul, Malang yang rutin menanam sawi sehingga lubang ujung pandawa dibuat sangat kecil menyesuaikan ukuran benih sawi.
Namun tim Program Kreativitas Mahaasiswa pandawa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini senantiasa melakukan inovasi. Terutama, melengkapi pandawa dengan beberapa pilihan lubang ujung yang berbeda yang bisa digunakan untuk benih dari berbagai jenis dan ukuran.
Sistem bongkar pasang sudah masuk dalam agenda perbaikan pandawa. Selanjutnya pandawa diserahkan kepada kelompok tani Desa Pujon Kidul, pada 26 Juni 2015 silam.