Inge van duijnhoven (23),mahasiswa asal Belanda bersama pendampingnya Arvia supravesti (20), mahasiswa UMM saat memainkan Saron, Kamis (9/7/2015).
SURYA.co.id | MALANG – Tahun ini untuk memperbaiki mutu akademik, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengurangi kuota penerimaan mahasiswa baru. Dua tahun berturut-turut UMM telah menerima mahasiswa baru sekitar 7.000 mahasiswa baru (maba) setiap tahun, dan tahun ini diperkirakan hanya menerima sekitar 6.000 maba.
Hal ini berimbas pada penerimaan mahasiswa pada gelombang II yang dibatasi hanya sekitar 4.000 maba.
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan peserta ujian untuk mengantisipasi adanya joki.
Hal ini dilakukan dengan pemeriksaan tiap peserta yang mendaftara di Fakultas Kedokteran dan secara sampling di seluruh fakultas lainnya.
“Pemeriksaannya saat proses tes sedang dilakukan,” jelas Wakil Rektor 1 Bidang Kemaha, Prof Dr Bambang Widagdo MM.
Padahal peserta tes masuk UMM gelombang kedua yang dilaksanakan Senin (10/8/2015) mencapai 9.181. Sehingga setidaknya 5.000 pendaftar tidak dapat lolos pada tes masuk gelombang kedua.
“Kalau gelombang III akan lebih sedikit lagi kuotanya, karena pada gelomang pertama sudah ada 2.016 orang yang melakukan daftar ulang,” paparnya.
an 100 orang dari gelombang pertama,” jelasnya.
Diakui Bambang saat ini belum ada tetapan pasti jumlahmahasiswa yang akan diterima, bisa lebih ataupun kurang dari 6.000 maba. Karena tidak 100 persen pendaftar yang diterima melakukan daftar ulang atau herregistrasi.
“Biasanya dari gelombang 1 sebanyak 70 persen yang melakukan herregistrasi sedangkan gelombang kedua meningkat 5 persen menjadi 75 persen,” ungkapnya.