SURYA.co.id | MALANG - Terbongkarnya kasus perjokian diUniversitas Muhammadiyah Malang 11 Mei lalu, menjadi awal terbongkarnya jaringan perjokian di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Kepala Humas UMM, Nasrullah, menjelaskan bahwa fenomena ini sudah banyak di berbagai kampus. Demikian juga UMM yang sudah menemukan berbagai kasus perjokian sejak 2013.
"Kami sudah mengusut tiap tahun, tapi baru berproses tahun ini. Alasannya karena kasus beberapa tahun yang lalu belum ada undang-undang yang menjeratnya,” jelasnya, 30 Mei 2015.
Hal ini cukup disayangkan, sehingga tahun lalu pelaku joki yang ditangkap panitia UMM harus dijerat kasus penipuan. “Kami berharap kasus ini tidak putus saat gembongnya tertangkap. Tetapi sampai jaringan kecil juga diusut tuntas,” terangnya.
Karena oknum-oknum yang belum diproses hukum, tambahnya masih ada kesempatan untuk mengulang kasus serupa. “Untuk itu tahun depan untuk tes mahasiswa baru akan lebih diperketat. Strategi kami untuk jurusan dengan passing grade tingg akan kami kumpulkan dalam satu lokasi dengan keamanan yang lebih ketat, seperti pelacakan sinyal,” jelasnya.
Nasrullah menegaskan bahwa di UMM tidak mentoleransi kecurangan. Calon mahasiswa baru yang diketahui melakukan kecurangan akan di blacklist seumur hidup dari UMM.
