Fakta-fakta Mahasiswa UMM Meninggal dan Diwakili Orangtuanya Wisuda, Rektor Tak Tahan Menangis

Author : Humas | Friday, September 01, 2023 22:25 WIB | Tribunnews.com -

Rektor UMM Prof Fauzan saat memberikan ijazah kepada kedua orangtua Roy Inzaqhi pada momen wisuda UMM beberapa waktu lalu.

Rektor UMM Prof Fauzan saat memberikan ijazah kepada kedua orangtua Roy Inzaqhi pada momen wisuda UMM beberapa waktu lalu.

TRIBUN-TIMUR.COM - Meninggalnya Roy Inzaqhi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan diwakili orangtuanya wisuda membuat heboh jagat maya.

Momen haru ini membuat pula Rektor UMM tak bisa menahan rasa kesedihan.

Momen haru Prof Fauzan di wisuda UMM ini dibagikan lewat unggahan instagram @campusumm.

Dan inilah fakta-fakta terkait Roy Inzaqhi mahasiwa UMM yang diwakili orangtuanya wisuda lantaran wafat sebelum acara wisuda.

1. Meninggal karena Sakit

Orangtua mana yang tak bahagia menyaksikan anaknya mengenakan toga dan mengikuti prosesi wisuda apalagi sang anak dinobatkan sebagai lulusan terbaik.

Momen ini harusnya dirasakan orangtua Roy Inzaqhi Saputra yang dinobatkan sebagai lulusan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Namun nasib berkata lain, orangtua Roy Inzaqhi Saputra datang di acara prosesi wisuda dengan berderai air mata.

Sebelumnya video viral beredar momen penuh haru selama prosesi wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Detik haru menyelimuti ruangan ketika kedua orang tua Roy Inzaqhi Saputra, seorang mahasiswa UMM, menghadiri acara tersebut.

Namun, mereka hadir bukan untuk memberikan dukungan kepada anak mereka.

Melainkan untuk menerima gelar wisuda atas nama almarhum putra mereka yang telah berpulang.

Kehadiran kedua orang tua ini membawa kehangatan dan emosi tersendiri ke dalam momen tersebut, sebab almarhum Roy diakui sebagai lulusan terbaik.

Roy, yang mengambil jurusan Informatika di UMM, berhasil meraih IPK luar biasa 3,93.

Keberhasilan ini menjadi lebih istimewa karena Roy mampu menyelesaikan program sarjana tanpa perlu menyusun skripsi, melalui program ekuivalensi yang telah ia jalani.

Rencananya, Roy dijadwalkan untuk mengikuti upacara wisuda pada tanggal 24 Agustus 2023 yang lalu.

Namun, takdir berkata lain, karena Roy meninggal dunia sebelum hari yang dinantikan tersebut.

Kabar mengejutkan ini mengabarkan bahwa almarhum Roy meninggal karena sakit yang menimpanya.

Meskipun kehilangan yang amat mendalam, kedua orang tua Roy tetap menjalankan undangan wisuda yang telah diterimanya.

Mereka datang sebagai perwakilan almarhum putra mereka, menghadiri acara dengan penuh rasa haru dan duka yang tak tersembunyi.

Suasana campuran antara haru dan kepedihan pun mendominasi ruangan, memperingati seorang mahasiswa berbakat yang telah berpulang.

Diketahui, Roy berhasil lulus tanpa skripsi karena program ekuivalensi.

Hal itu berkat penelitiannya yang berjudul ‘Evaluation of the Usability Learning Management System during the Covid-19 Pandemic Using the Scale System’ mampu menembus jurnal terindeks.

“Itu menjadi bukti dari hasil ketekunan serta tekat yang kuat dalam menjalani proses selama proses perkuliahan untuk menjadi kebanggaan kedua orang tuanya,” ujar sang rektor.

2. Kesedihan Rektor UMM

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Fauzan tak kuasa menahan kesedihan saat memanggil nama Roy Inzaqhi pada momen acara wisuda UMM beberapa waktu lalu.

Terang saja, Roy Inzaqhi merupakan mahasiswa yang harus ikut pada prosesi wisuda namun ia keburu dipanggil menghadap Sang Khalik.

Roy Inzaqhi meninggal dunia dan hanya diwakili kedua orangtuanya saat prosesi wisuda.

Prof Fauzan saat membacakan riwayat Roy Inzaqhi beberapa kali menyeka matanya dengan sapu tangan.

"Roy Inzaqhi sudah membanggakan kita semua dan membanggakan kedua orangtuanya. Semoga ia bahagia di sana melihat momen ini," ucap Prof Fauzan.

Almarhum Roy Inzaqhi Saputra meninggalkan kesan dan membanggakan bagi orangtuanya.

Diketahui Roy Inzaqhi merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM meninggal sebelum prosesi wisuda.

Saat prosesi wisuda lulusan UMM, orangtua Roy Inzaqhi datang menerima ijazah anaknya.

Kedatangan orangtua Roy Inzaqhi membuat seisi ruangan wisuda UMM ini tak kuasa menahan haru.

Pasalnya, Roy Inzaqhi bukanlah sosok biasa bagi UMM.

Sebab ia berstatus lulusan terbaik.

Roy, yang mengambil jurusan Informatika di UMM, berhasil meraih IPK luar biasa 3,93.

Keberhasilan ini menjadi lebih istimewa karena Roy mampu menyelesaikan program sarjana tanpa perlu menyusun skripsi, melalui program ekuivalensi yang telah ia jalani.

Rencananya, Roy dijadwalkan untuk mengikuti upacara wisuda pada tanggal 24 Agustus 2023 yang lalu.

Namun, takdir berkata lain, karena Roy meninggal dunia sebelum hari yang dinantikan tersebut.

Kabar mengejutkan ini mengabarkan bahwa almarhum Roy meninggal karena sakit yang menimpanya.

Meskipun kehilangan yang amat mendalam, kedua orang tua Roy tetap menjalankan undangan wisuda yang telah diterimanya.

3. Seluruh Biaya Kuliah Dikembalikan

Unggahan tersebut juga memperlihatkan sambutan Rektor UMM Prof Dr Fauzan.

Dalam sambutannya, Fauzan menyampaikan duka cita atas meninggalnya Roy Inzaqhi Saputra.

"Saya ingin mengajak seluruh hadirin untuk menundukkan kepala, mendoakan Almarhum Ananda Roy Izhaqi," ucap Prof Fauzan.

Rektor UMM Fauzan juga menyatakan akan mengembalikan seluruh biaya studi Roy selama melangsungkan studi di UMM.

"Seluruh biaya yang diberikan selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang, akan kami kembalikan ke orang tuanya," katanya.

Diketahui, Roy berhasil lulus tanpa skripsi karena program ekuivalensi.

Hal itu berkat penelitiannya yang berjudul ‘Evaluation of the Usability Learning Management System during the Covid-19 Pandemic Using the Scale System’ mampu menembus jurnal terindeks.

“Itu menjadi bukti dari hasil ketekunan serta tekat yang kuat dalam menjalani proses selama proses perkuliahan untuk menjadi kebanggaan kedua orang tuanya,” ujar sang rektor.

"Roy… hari ini Bapak Ibu hadir di wisudamu. Menerima sambutan yang luar biasa dari Bapak Rektor dan tentunya menerima ijazah yang harusnya engkau terima."

"Terima kasih telah berjuang di Kampus Putih. Yang mana IPK 3,93 di Prodi Informatika UMM pun berhasil kau ukir. Perjalanan indah dan bermaknamu ini akan menjadi penyejuk di hadapan Illahi."

"Dalam setiap capaian, bintang-bintang di langit adalah jejak langkah yang bersinar. Waktu terus berjalan, tetapi kenangan abadimu tetap menyala. Hari ini, bukan hanya tentang kesuksesan kita, tetapi juga tentang kenangan yang tak akan pudar."

"Selamat jalan, Roy," tulis instagram @ummcampus terkait Roy Inzaqhi mahasiwa UMM yang meninggal sebelum wisuda beberapa waktu lalu.(*)

Harvested from: https://makassar.tribunnews.com/amp/2023/09/01/fakta-fakta-mahasiswa-umm-meninggal-dan-diwakili-orangtuanya-wisuda-rektor-tak-tahan-menangis?page=all
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: