Kisah Alumnus Vokasi UMM Belajar Menghargai Waktu Saat Kerja di Jepang

Author : Humas | Tuesday, June 20, 2023 09:48 WIB | Tugu Malang -

Ade Repina Putri, alumnus Vokasi UMM yang kini telah berhasil menapakkan kakinya di Jepang.

Ade Repina Putri, alumnus Vokasi UMM yang kini telah berhasil menapakkan kakinya di Jepang. Foto: Dok. Pribadi

Tugumalang.id – Ade Repina Putri, remaja 20 tahun asal Trenggalek, Jawa Timur, menjadi satu dari sekian generasi bangsa yang mendapatkan peluang emas bekerja di Jepang. Repina, panggilan akrabnya, baru saja berangkat bulan April 2023 lalu.

Dua bulan lebih hidup di Negeri Sakura, Repina mengaku bersyukur bahwa langkah kecilnya usai lulus dari SMK Negeri 2 Trenggalek pada pertengahan 2022 lalu ternyata membawa perubahan yang besar dalam dirinya. Dalam sekejap, kini dia sudah hidup menjadi selayaknya orang Jepang.

Satu hal perubahan drastis dalam pribadinya yang dirasakan Repina adalah pandangan soal waktu. Di mana masyarakat Jepang memang dikenal disiplin dan tegas dalam hal waktu. Berbeda dengan kebiasaan di Indonesia.

Baca JugaKisah Alumnus Vokasi UMM asal Madiun Wujudkan Mimpi Bekerja di Jepang

“Orang Jepang itu kalau masalah waktu sangat tegas dan disiplin. Di samping itu, mereka juga menjunjung tinggi aisatsu atau budaya salam. Selama 2 bulan hidup di sini saya belajar banyak hal,” kisahnya pada tugumalang.id, Senin (19/6/2023).

Ade Repina Putri, alumnus Vokasi UMM yang kini telah berhasil menapakkan kakinya ke Jepang.

Ade Repina Putri berfoto di Jepang saat diterima bekerja di sebuah perusahaan. Foto: Dok. Pribadi

Berbagai pengalaman berharga itu didapat Repina berkat bertemu dengan ‘jodohnya’ dengan Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM yang punya training center (TC) khusus untuk bekerja di Jepang.

Vokasi UMM menjadi lembaga pendidikan resmi yang ditunjuk Pemerintah Jepang untuk mengembangkan SDM di Indonesia.

Repina menempa pendidikan di TC Vokasi UMM kelas non-kaigo bidang pengolahan makanan dan minuman pada 2022. Tak sampai setahun, pada awal tahun 2023 lalu, dia sudah berangkat ke Jepang.

Baca JugaPerluas Peluang Kerja di Jepang, Vokasi UMM Jalin Kerja Sama dengan 46 Sekolah di Jatim

Perjuangannya berangkat ke Negeri Sakura tak semudah membalikkan tangan. Banyak suka duka yang ditaklukkannya sebelum meraih mimpinya. Berbagai tahapan dilakukan dengan telaten hingga akhirnya dia memperoleh sertifikat bahasa jepang (JFT) dan sertifikat skill (SSW).

Mulanya, Repina tak berharap banyak dalam sesi interview mengingat skill dan bahasa yang dia kuasai dirasa belum mumpuni. Namun takdir berkata lain, bahwa perusahaan Jepang memilihnya untuk berangkat.

“Awalnya saya benar-benar pesimistis. Saya belajar bahasa Jepang dari nol. Stres. Tapi saya selalu ingat bahwa langkah saya sudah sejauh ini dan sayang sekali kalau menyerah di sini. Alhamdulillah, akhirnya bisa berangkat,” ungkapnya.

Kini, selama 2 bulan dia tinggal di negeri impiannya, Repina mengaku bersyukur sekali bisa melangkahkan kakinya sejauh ini. Meski jauh dari orang tua, doa restu mereka menjadi penyemangat Repina untuk bangkit dari segala masalah untuk tetap menguatkan mimpinya itu.

Di samping itu, support system di lingkungannya bekerja membuatnya semakin kerasan. Repina sadar ternyata di balik kecuekan orang Jepang, namun ternyata mereka adalah orang yang sangat peduli.

“Mereka tahu bahwa saya baru pertama kali masuk dunia kerja, baik senior dan junior di sana sangat peduli. Mereka tetap membangun suasana menjadi asik di tengah kesibukan kerja. Sehingga kita semua lupa kalau capek, terhibur,” ucapnya kerasan.

Kini, dia bisa menghidupi dirinya sendiri juga orang tuanya dengan penghasilan yang lebih dari layak. Repina mengaku bersyukur dan berterima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu mengantarnya hingga sejauh ini.

“Beruntung sekali bisa sampai ke sini. Terima kasih buat TC Vokasi UMM, para sensei dan senior dan juga keluarga saya. Terima kasih banyak,” ucapnya.

Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM, Assoc Prof Dr Tulus Winarsunu MSi, menuturkan bahwa Repina menjadi salah satu produk terbaik yang akhirnya bisa berangkat ke Jepang lewat program pelatihan di TC Vokasi UMM.

Tidak hanya sekedar bekerja saja, Vokasi UMM juga merupakan lembaga pendidikan yang resmi ditunjuk oleh Pemerintah Jepang untuk mengembangkan SDM di Jatim. Di mana calon tenaga kerja terlebih dulu mendapat pelatihan di TC Vokasi UMM selama 1 tahun.

“Saya harap, ini bisa menjadi jalan baru bagi anak muda generasi baru untuk mencapai mimpi yang lebih tinggi lagi. Semoga kisah Vera bisa menjadi penyemangat bagi yang lain. Dalam hal-hal baik seperti ini, kami akan terus berupaya membantu,” ucapnya.

Reporter: M Ulul Azmy

Editor: Herlianto. A

Harvested from: tugumalang.id/kisah-alumnus-vokasi-umm-belajar-menghargai-waktu-saat-kerja-di-jepang/?amp
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: