Suasana pelepasn burung dari globe raksasa yang mewarnai pembukaan Pesmaba UMM 2023. Foto: Azmy
Tugumalang.id – Masa pengenalan studi mahasiswa baru (Pesmaba) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diwarnai dengan pelepasan ribuan burung endemik Jawa dari dalam miniatur globe raksasa hingga aksi terjun payung pada Selasa (12/9/2023).
Berbagai suguhan aksi menjadi penanda Pesmaba UMM telah dimulai. Peresmian Pesmaba UMM itu dilakukan langsung oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto, di hadapan 6 ribu lebih mahasiswa baru UMM.
Menariknya, pelepasan burung tersebut menjadi komitmen UMM dalam mendukung gerakan green and clean juga upaya Kampus Putih membantu mencapai target sustainable development goals (SDGs) dan menjaga lingkungan dari kerusakan.
Baca Juga: Cari SDM Unggul, Petinggi Industri Jepang Datang Langsung ke TC Vokasi UMM
Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, menuturkan dalam kegiatan ini menjadi komitmen Kampus Putih dalam mengusung kampanye pelestarian lingkungan. Lewat simbolisasi itu, ia ingin agar masyarakat juga memiliki kesadaran yang sama.
“Kita hidup ini kan sangat tergantung dengan lingkungan, maka harus dijaga. Ini menjadi upaya UMM untuk ikut berkontribusi dalam SDG,” terangnya.
Selain itu, pembukaan Pesmaba UMM ini juga diwarnai aksi terjun payung oleh personel Brimob Polda Jatim. Alhasil, ribuan maba UMM dibuat terkesima dengan sambutan kampus terhadap mereka tersebut.
Baca Juga: Meninggal Jelang Diwisuda, Ayah Ibu Wisudawan Berprestasi di UMM Wakili Terima Ijazah
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto menuturkan kepada para maba untuk bersemangat membangun masa depan bangsa. Tentu, hal itu bisa dilakukan dengan membaca potensi diri di lingkungan universitas.
“Saya titip pesan untuk jangan mudah menyerah. Tapi dengan berkuliah di UMM ini rasanya beruntung sekali karena dikenal dengan lingkungan belajarnya yang mumpuni dan suportif,” ungkapnya.
Toni berharap lulusan mahasiswa UMM dapat berkontribusi membawa perubahan baik untuk dunia pendidikan maupun masyarakat. “Tinggal saat ini, penting bagi pemerintah, sektor swasta, memberi dukungan pelatihan kepada generasi milenial untuk kontribusi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan Mpd menambahkan bahwa UMM sudah menerapkan mekanisme lulus tanpa skripsi pada 2018 lalu. Bahkan jauh sebelum Mendikbudristek RI mengeluarkan kebijakan skripsi bukan lagi sebagai syarat kelulusan.
“UMM sudah menggunakan mekanisme ekuivalensi dengan berbagai prestasi yang dimiliki mahasiswa untuk menggantikan skripsi,” tegasnya.
Fauzan menilai, potensi serta bakat mahasiswa tentu sangat banyak dan bervariatif. Hal itu harus diperhatikan dengan baik oleh lembaga pendidikan. Maka dari itu, UMM menyediakan wadah terbaik agar semua potensi bisa berkembang.
Salah satu yang menarik adalah Center of Excellence berbasis program studi serta skema pengabdian masyarakat yang fleksibel. UMM mampu mememberikan jaminan lulus 3,5-4 tahun bagi mahasiswanya melalui berbagai mekanisme yang ada.
“Mekanisme KKN untuk pengabdian masyarakat dapat dilakukan sejak semester dua dan mekanisme tugas akhir pengganti skripsi yang beragam. Bisa dengan prestasi akademik maupun non-akademik,” imbuhnya.
Reporter: M Ulul Azmy