VIVAnews - Sembilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur menjadi korban penipuan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Angka itu terus bertambah. Di Surabaya, empat mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) pun mengaku telah bergabung dengan NII dan menyetorkan sejumlah uang.
"Mereka, terdiri dua perempuan dan dua laki-laki, tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Sains dan Teknologi. Tapi, tidak sampai menghilang seperti kasus serupa di Malang," kata Sekretaris Unair Hadi Subhan pada Rabu, 27 April 2011.
Peristiwa ini terbongkar setelah mahasiswa yang rata-rata duduk di semester delapan menceritakan pengalaman mereka ke teman-temannya, seiring gencarnya pemberitaan di media terkait sepak terjang NII.
Dikatakan Hadi, belum semua memberikan dana. Dua mahasiswa perempuan sempat menyerahkan uang Rp30 juta, katanya untuk sodaqoh perjuangan NII.
Kasus ini terungkap bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya. "Polisi tengah melakukan pemeriksaan. Namun, entah bagaimana cara mendoktrinnya, mereka masih kesulitan menceritakan proses perekrutan," kata Hadi.
Pihak kampus memprihatinkan peristiwa ini, karena pada umumnya mereka datang dari keluarga sederhana. Unair meminta mahasiswa lain untuk bersikap lebih waspada. Hingga saat ini belum jelas siapa yang merekrut dan menipu keempat mahasiswa itu.
"Belum ada kepastian dari pihak luar atau dalam, yang pasti tengah diselidiki," ujarnya. (Laporan: Tudji Martudji, Surabaya | kd)
