Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa dirinya bukanlah orang partai. Organisasi tempatnya bernaung saat ini pun tidak mengizinkan pengurusnya terafiliasi dengan partai.
Diketahui, Muhadjir merupakan tokoh kawakan PP Muhammadiyah. Ia bahkan pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode.
"Karena masih terikat secara organisasi, organisasi sosial saya itu tidak membolehkan pengurusnya bergabung dengan atau berafiliasi dengan partai," kata Muhadjir ditemui usai acara The Thirtieth Meeting of The Asean Socio-Cultural Community (ASCC) di Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Hal ini disampaikan untuk menjawab berbagai isu terkait pencalonan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Muhadjir Effendy lantas menegaskan bahwa kini dia hanya ingin fokus bekerja hingga masa baktinya selesai. "Intinya, saya mau fokus saja jadi menko PMK sampai selesai," tegas Muhadjir.
Muhadjir menyatakan, sejumlah pihak telah mencoba berkomunikasi dengannya. Namun, dia enggan menyebutkan siapa saja pihak yang dimaksud. Dia lantas mengapresiasi sejumlah pihak yang mengusulkan namanya menjadi bakal cawapres. Dia pun menyerahkan seluruh wewenang itu terhadap partai politik yang mengajukan dirinya.
"Bukan urusan siap atau tidak siap, soalnya adalah jadi atau ndak. Masih isu kan?" ujar Muhadjir Effendy.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menyebut Menko PMK Muhadjir Effendy termasuk dalam kandidat cawapres pendamping Prabowo Subianto. "Ada, satu lagi Pak Muhadjir namanya, ya," kata Zulhas di Jakarta Selatan, Sabtu (26/8).
Zulhas menyampaikan hal itu saat merespons pertanyaan ihwal sosok lain di luar kandidat yang diusulkan parpol koalisi sebagai cawapres.
Meski begitu, zulhas mengaku, penentuan bacawapres belum dibahas dengan Prabowo dan ketua umum partai politik (parpol) koalisi. Menurutnya, masih ada cukup waktu sebelum pendaftaran bakal calan presiden (bacapres) dan bacawapres dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Namun, ia memberikan sinyal bahwa penentuan bacawapres pendamping Prabowo tak akan sampai batas akhir pendaftaran. "Ya mungkin (jelang penutupan pendaftaran), walaupun enggak akhir-akhir. Ya dekat-dekatlah," tutur Zulhas.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum