WARTAMU.ID, Malang – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Salah satunya dengan membantu sekolah dalam mengatasi permasalahan teknis maupun non teknis. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 66 gelombang 2 mulai tanggal 18 Juli – 19 Agustus 2024.
Pada PMM kelompok 66 gelombang 2 kami didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pak Hutri Agustino, S.Sos., M.Si. Dengan formasi Rijal Alif Sofyan sebagai koordinator, Shella Awalinda Syafira sebagai sekretaris, Naranafisah Noventya Latansah sebagai bendahara, Dinta Rhosita sebagai acara, dan Rahma Amalia sebagai PDD. Kami dari lintas jurusan, Rijal dan Shella dari Ekonomi Pembangunan sedangkan Nara, Dinta, dan Rahma dari Ilmu Hukum.
PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Berbekal ilmu-ilmu yang didapat pada perkuliahan selama di kampus serta soft skill yang dimiliki mahasiswa, kami memiliki beberapa program yang bisa direalisasikan. Utamanya adalah bullying atau perundungan yang terjadi di sekolah yang tak dapat dihindarkan. Keaktifan siswa yang tidak tersalurkan dengan baik menjadi indikasi banyak terjadinya bullying. Tak hanya itu, peranan orang tua juga berdampak pada kegiatan anak saat di sekolah.
SD Negeri Tunjungsekar 5 menjadi tempat kami bertugas selama PMM. Kepala sekolah menyarankan kami untuk membantu mengatasi bullying di kelas 5. Banyaknya laporan bullying yang terjadi di kelas 5 menjadi kekhawatiran kepala sekolah atas keamanan siswanya selama di sekolah. Di sinilah kami berusaha membantu mengurangi bullying di sekolah dengan edukasi dan simulasi pencegahan bullying. Kegiatan ini kami lakukan secara bertahap di sekolah pada tanggal 29 Juli 2024 dan 1-2 Agustus 2024.
Pertama kami melakukan edukasi pencegahan bullying pada hari Senin (29/7/2024) ke kelas 5. Edukasi pencegahan bullying berisi pengertian, macam-macam, serta cara pencegahannya. Selanjutnya pada hari Kamis (1/8/2024) kami melakukan simulasi pencegahan bullying dengan menonton video animasi tentang bullying kemudian kami review bersama. Setelah itu, kami lanjutkan dengan deeptalk atau mediasi bersama dan khususnya anak yang paling sering dianggap melakukan bullying.
Terakhir, Jumat (2/8/2024) kami mengajak siswa kelas 5 untuk melakukan yoga dan meditasi. Kami ajarkan beberapa gerakan dasar yoga kepada siswa kelas 5, tak lupa kami sampaikan tujuan dari melakukan yoga adalah melatih keseimbangan tubuh dan pikiran melalui gerakan yoga. Tak hanya itu, kami menyampaikan bahwa yoga adalah melatih diri agar tetap tenang dengan cara mengatur pernapasan di setiap gerakannya. Setelah selesai yoga, kami mengajak siswa untuk melakukan meditasi. Meditasi ini kami tujukan agar siswa bisa mengontrol emosinya dengan baik. Dengan meluapkan amarah dan kekesalannya melalui teriakan yang kencang, kemudian mulai menenangkan dirinya dengan mengatur pernapasannya dan mendengarkan suara alam sekitar untuk mencapai ketenangan diri dan emosinya.
“Harapan saya setelah anak-anak mengikuti kegiatan yoga dan meditasi dari kakak-kakak PMM, anak-anak yang tadinya umek (tidak bisa diam) bisa mengontrol emosinya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.” ujar Bu Rita selaku wali kelas 5.
“Karena memang anak-anak sangat aktif jadi terkadang mereka tidak bisa mengontrol emosinya” imbuh Bu Rita. Tak lupa beliau menyampaikan terima kasih kepada kakak-kakak PMM atas seluruh rangkaian kegiatannya dalam upaya mencegah bullying di sekolah. Kami juga berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membantu sekolah dalam mencegah dan mengurangi bullying di sekolah.
Berita Terkait
Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Kesadaran Keamanan Digital di Era Siber
Wakili Kalimantan Tengah, Mapala UMPR Ikuti Jambore Nasional XIII FKMI MPTM SI
Mahasiswa PMM di Kelurahan Kauman: Sosialisasi UMKM dan Launching Website untuk Pemasaran Digital