Matahari melintas persis di atas Kabah Kamis (28/05) dan akan melintas lagi pada pertengahan Juli, menurut pakar astronomi.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Mukhtar Ali mengatakan berdasarkan astronomi, matahari melintas di atas Kabah - peristiwa yang juga disebut Rashdul Qiblah pada hari Kamis (28/05) pukul 16:18 WIB. Terkait hal itu, Mukhtar mengatakan dalam situs Kementerian Agama, pengurus masjid dan mushalla akan menyesuaikan arah kiblat.
Matahari akan melintas lagi persis di atas Kabah pada pertengahan Juli, menurut pengajar Astronomi Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto. Dalam satu tahun, matahari melintas di atas Kabah, dua kali. Setelah tanggal 28 Mei, matahari akan melintas pada bulan Juli, bisa tanggal 14, 15 atau 16, kata Moedji.
Cara paling mudah pastikan arah kiblat
"Matahari berada di atas Kabah adalah salah satu cara yang paling mudah untuk menentukan arah kiblat, hanya tancapkan tongkat kita lihat bayang-bayangnya yang mengarah ke Kabah," kata Moedji kepada BBC Indonesia.
Dengan lokasi matahari ini, kita bisa mengkonfirmasi apakah satu masjid arahnya sudah benar atau tidak, namun tidak ada perubahan signifikan, tambah Moedji.
"Yang jadi masalah adalah pada waktu di zaman dulu, orang banyak yang mendirikan masjid atau mushola hanya berdasarkan di mana matahari terbenam -di sebelah barat kalau di Indonesia- sehingga beberapa masjid tua, yang barangkali mengarahnya hanya ke arah barat tapi tidak ke arah Kabah."
Lokasi matahari persis di atas Kabah ini banyak dibicarakan di media sosial dan disinggung lebih dari 3.200 kali sampai Kamis malam (28/05).
Empat cara verifikasi arah kiblat
Mukhtar Ali, melalui situs Kementerian Agama, mengatakan untuk memverifikasi arah kiblat dapat dilakukan langkah berikut.
1 Menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet;
2. Cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya rashdul qiblah agar tidak terburu-buru;
3. Saat rashdul qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit). Di Indonesia peristiwa rashdul qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat;
4. Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid atau rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
(bbc Indonesia)
http://nationalgeographic.co.id