Pembelajaran sains di sekolah selama ini dianggap membosankan dan menakutkan. Melalu astronomi, siswa diajak untuk belajar sains dengan cara yang menyenangkan. |
Planet-planet (NASA) |
Pembelajaran sains masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar siswa di Indonesia. Sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan belum mampu menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap sains.
Akibatnya, di masa depan banyak generasi muda yang enggan mendalami sains dan teknologi karena tak memiliki pondasi yang kuat, terutama di bidang-bidang yang relatif membutuhkan pemahaman ilmu fisika dan matematika.
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengemas pelajaran sains menjadi lebih menarik, salah satunya melalui ilmu astronomi.
“Peristiwa-peristiwa astronomi selalu menarik untuk disaksikan. Astronomi menjadi jalan untuk mencintai sains secara umum,” ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam seminar Galaxy Forum 2016 beberapa waktu lalu.
Ahli Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Hakim Luthfi Malasan menuturkan bahwa di Jepang, ilmu astronomi sudah diajarkan sejak kelas 4 SD. Para pendidik di Jepang menjadikan astronomi sebagai pintu masuk bagi siswa untuk mempelajari dasar-dasar sains.
"Mereka sadar kalau cara-cara pengajaran dasar sains selama ini sangat membosankan dan menakutkan, Melalui astronomi, mereka berhasil memikat siswa untuk belajar sains dengan cara yang menyenangkan," pungkas Hakim.