Danau Sentani di Jayapura, Papua. | DOK INDONESIA.TRAVEL
|
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar ekosistem danau di Indonesia dalam kondisi kritis. Hal itu disebabkan faktor manusia dan diperparah pemanasan global serta perubahan iklim.
”Karena sumber daya alam ini tumpuan utama kehidupan masyarakat, masalah ini perlu penanganan segera,” kata peneliti limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Gadis Sri Haryani, Sabtu (15/6/2013). Ia berorasi pada pengukuhannya sebagai profesor riset oleh Majelis Pengukuhan Profesor Riset LIPI.
Kerusakan lingkungan danau bersumber pada eksploitasi perikanan, mekanisasi transportasi air, buangan limbah, dan perubahan tata ruang di daerah aliran sungai. Dampaknya, antara lain menurunnya produksi perikanan, tumbuhnya gulma, pencemaran, dan pendangkalan.
Kasus ini antara lain terjadi di Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Sedimentasi luas membuat kapasitas danau ini menyusut.
Perubahan iklim
Fungsi danau tak hanya sebagai cadangan air tawar, tetapi juga pengatur iklim mikro. Perubahan iklim global mengubah karakteristik fisik, biologi, dan kimiawi, serta tipe genesa danau.
Kenaikan suhu udara memanjangkan durasi musim kemarau atau musim hujan menyingkat. Perubahan volume air danau berfluktuasi, yang mengakibatkan surut dan banjir semakin parah.
Hujan lebat yang sering juga meningkatkan aliran air masuk ke danau, menyebabkan terbawanya kontaminan dan sedimen hingga mendegradasi kualitas air danau: meningkatkan pencucian nutrien dan fitoplankton yang menurunkan produktivitas alga.
Pada saat air yang lebih hangat berasosiasi dengan nutrien yang berlebihan dari pupuk pertanian, terjadilah eutrofikasi dan ledakan pertumbuhan plankton di permukaan danau. Organisme lain pada ekosistem danau terancam.
Perubahan iklim berdampak kualitatif pada komposisi dan diversitas hayati danau. Perubahan di danau memengaruhi komposisi spesies komunitas makrofita di zona litoral, seperti burung, ikan, dan biota lain.
Banyak spesies ikan sensitif perubahan suhu walau kecil. Kebiasaan migrasi beberapa jenis ikan terpengaruh. Terganggunya proses migrasi membuat spesies ikan migrasi terancam punah.
Dampak perubahan iklim pada danau dianalisa di dua tipe danau: Danau Maninjau, Sumatera Barat, danau vulkanotektonik dan Danau Semayang dan Melintang, Kalimantan Timur, danau tipe paparan banjir.
Menurut Gadis, praktik pemanfaatan danau yang tak memperhatikan keberlanjutan ekologi harus dihentikan. ”Pendekatan harus interdisiplin,” kata dia.
Sebelumnya, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Arief Yuwono mengungkapkan, ini waktunya penyelamatan danau. Ada 15 danau prioritas. (YUN)
sumber : kompas.com