VIVAnews - Siapapun tak ingin kehilangan anggota tubuh. Sebab dengan anggota tubuh tak lengkap membuat seseorang tak leluasa melakukan kegiatan sehari-hari. Sedangkan kaki maupun lengan palsu yang ada saat ini kurang fleksibel untuk beraktivitas.
Tapi ada kabar bagus. Melansir BBC, Selasa 13 Mei 2014, tim veteran Angkatan Darat Amerika Serikat telah mengembangkan lengan palsu robotik, Deka Arm. Lengan robotik itu mampu menjalankan tugas motorik seperti pada tangan manusia biasa, secara fleksibel dan leluasa.
Tak seperti lengan robotik yang bergerak dengan kaku, lengan robotik ini bisa menyuap, membetulkan resleting dan membuka pintu dengan luwes. Inovasi lengan robotik itu bakal memudahkan manusia dengan lengan diamputasi.
Lengan itu dikembangkan untuk menyempurnakan anggota tubuh palsu sebelumnya, yang lebih banyak fokus pada kaki palsu. Secara kualitas lengan robotik itu juga lebih baik, bisa menjalankan tugas 'kasar'.
"Perangkat ini dirancang guna menghasilkan kendali seluruh tangan bagi orang yang diamputasi," jelas Justin Sanchez, Jubir Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) AS.
Perangkat robotik itu menggunakan elektroda yang mendeteksi denyut otot kecil sang pemakai, agar membuat pemakai belajar mengendalikan 10 gerakan lengan palsu yang berbeda.
Menariknya, imbuh Sanchez, lengan robotik itu bukan hanya mampu menjalankan hal-hal yang ringan saja, lengan itu bahkan mampu mengendalikan bor tangan.
Tak mudah membuat lengan inovatif itu. DARPA disebutkan menggelontorkan dana segar US$40 juta setara Rp459,7 miliar. Dana itu merupakan bagian dari dana US$100 juta (Rp1,14 triliun) proyek penelitian Revolutionising Prosthetics yang dialokasikan DARPA.
Pembuatan lengan itu diawasi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS sebagai otoritas medis AS. Kabar baiknya lagi, kini Deka Arm sudah disetujui penggunaannya dalam kegiatan sehari-hari.
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/504232-disetujui--penggunaan-tangan-dan-lengan-robotik