Robot penjelajah di Planet Mars |
VIVAnews - Sejumlah ilmuwan berpendapat bumi bukanlah satu-satunya planet yang bisa dijadikan tempat tinggal untuk melangsungkan kehidupan. Mereka melirik Mars yang mempunyai sejumlah kemiripan dengan Bumi.
Maka Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, akan mengirim benih tumbuhan dan mencoba menanamnya di Mars. Ini merupakan usulan dari para peneliti yang ingin melihat pertumbuhan di planet merah tersebut.
Jika berhasil, langkah itu akan menjadi sejarah sekaligus peluang untuk manusia bisa hidup di Mars. Dikutip NBC News, Kamis 8 Mei 2014, proyek tersebut dinamakan Mars Plant Experiment (MPX) yang akan dimulai pertengahan tahun 2020 dan diharapkan mendarat di Mars awal 2021.
"Ini adalah proyek jangka panjang yang ingin membuktikan bahwa tanaman bisa tumbuh di Mars," kata wakil peneliti utama MPX, Heather Smith.
MPX akan menanamkan benih yang diberi air, kemudian dibiarkan berkembang selama dua minggu lebih. Tim akan mempelajari proses pertumbuhan benih tersebut.
"Tumbuhan tersebut akan ditempatkan di dalam green house(rumah kaca) kecil bernama CubeSat yang akan didirikan di Mars," ujar Smith.
CubeSat yang merupakan tempat untuk menanam benih 200 biji Arabidopsis, sebuah tanaman berbunga kecil sebagai model organisme dalam tanaman biologi dengan didukung udara seperti di bumi.
Rencana ini diharapakan membawa angin segar untuk peneliti sehingga dapat mengetahui kehidupan Mars yang tingkat radiasinya tinggi dan gravitasi rendah.
Berdasarkan laman Daily Mail, Mars mempunyai suhu berkisar -63 derajat celcius dan memiliki 38 persen gravitasi. "Ini akan menjadi organisme multiseluler pertama yang tumbuh, hidup, dan mati di planet selain bumi," ungkap Smith.
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/502914-nasa-tanam-benih-tumbuhan-di-mars