VIVAnews - Mewujudkan perjalanan masa lampau melalui mesin waktu berpotensi bisa diwujudkan, bukan khayalan lagi. Untuk pertama kalinya, sekelompok ilmuwan University of Queensland, Australia, berhasil mensimulasikan dua foton, partikel tunggal cahaya dasar, yang berinteraksi dalam perjalanan waktu.
Simulasi perjalanan waktu lampau itu disebutkan sangat bisa terjadi pada level kuantum, partikel terkecil yang tak dapat dibagi lagi. Foton termasuk yang mematuhi mekanisme hukum kuantum.
Dalam ujicoba, melansir Daily Mail, Selasa 24 Juni 2014, peneliti menggunakan dua foton untuk mensimulasikan partikel kuantum mmengarungi perjalanana ke masa lampau melalui mesin waktu.
Dengan mempelajari perilaku foton, ilmuwan mengungkap kemungkinan aspek aneh dari fisika modern.
Dalam simulasi, salah satu foton diproyeksikan akan melangsungkan perjalanan ke masa lalu melalui terowongan mesin waktu (wormhole). Foton ini diproyeksikan akan berinteraksi dengan foton lain yang lebih tua.
Sedangkan foton kedua, didesain mengarungi perjalanan waktu dengan mode normal, tapi berinteraksi dengan foton yang terjebak pada lingkaran waktu (kurva waktu tertutup/CTC), di lubang mesin waktu.
Dari tahapan itu, disebutkan perilaku foton kedua memungkinkan mempelajari perilaku foton pertama . Nyatanya, hasil simulasi menunjukkan perjalanan waktu pada tingkat kuantum terbuka kemungkinan.
"Sifat partikel kuantum adalah kabur atau tak pasti, jadi hal ini memberi mereka ruang gerak yang cukup untuk menghindari situasi perjalanan waktu yang tak konsisten," jelas Profesor Timothy Ralph, salah satu peneliti University of Queensland.
Partikel Kecil
Sedangkan peneliti lain, Martin Ringbauer dari University of Queensland mengatakan temuan tim mereka tak selaras dengan teori Relativitas Umum ddan Mekanika Umum dari fisikawan kondang Albert Einstein.
Einstein, menurutnya, hanya menjelaskan skema dunia pada skala yang sangat besar, sedangkan mekanika kuantum merupakan penggambaran yang bagus pada skala yang lebih kecil dari atom dan molekul.
Berdasarkan simulasi tim peneliti, skema perjalanan mesin waktu itu hanya memungkinkan untuk partikel sangat kecil saja, yaitu partikel tingkat kuantum dan foton, yang lebih kecil dari partikel atom.
Jadi simulasi terbaru itu belum menjelaskan untuk partikel yang lebih besar, misalnya atom.
Potensi perjalanan mesin waktu pada tingkat kuantum sudah diprediksi ilmuwan beberapa dekade lalu. Pada 1991, muncul prediksi mesin waktu pada tingkat partikel terkecil itu. Peneliti mendasarkan pada perilaku partikel kuantum yang hampir di luar alam fisika.
Penelitian terbaru University of Queensland sudah dipubllikasikan pada Jurnal Nature Communications. (ren)