Trusted by Kemenristekdikti, UMM is Running PPG Program
Author : Humas | Saturday, January 20, 2018 10:33 WIB
|
PPG UMM student was doing microteaching |
To improve the quality of prospective professional teachers, University of Muhammadiyah Malang (UMM) is trusted by government as the organizer of Professional Teacher Education Program (PPG).
PPG is one of programs which designed by Ministry of Research, Technology and Higher Education (Kemenristek Dikti) Directorate General of Science and Technology and Higher Education to improve the quality of educators. This program is pursued for two semesters or one year. This program is expected to have professional teachers graduates and ready to face challenges.
Designed since 2014, various efforts have been made by Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) of UMM, starting from the proposal submission process, proposal evaluation, until finally got the mandate to organize this PPG program. Furthermore, Dr Poncojari Wahyono MPd, Dean of FKIP, mentioned that various improvements have been made, including facilities and teachers.
"We improve infrastructure facilities and prepare lecturers as well," he added.
PPG program at UMM is divided into two types, namely PPG Subsidized and PPG Mandiri. PPG Subsidy is PPG which gets financing contribution of Education Development (SPP) from government. Meanwhile, PPG Mandiri is PPG which uses personal financing of participants.
Previously, UMM was trusted as the organizer of Undergraduate Program Educate in Outlying, Leading and Underdeveloped (SM3T). Today,UMM is trusted again to become a partner of government and it becomes its own pride. This is because not all campuses can run this program. In fact, UMM becomes the only private university in East Java running the program.
Following up the program, Ponco said that it will maintain and improve the quality of learning by monitoring, because one of indicators of its success is the number of graduates.
"We must control to avoid degradation," Ponco concluded. (ard)
|
Mahasiswa PPG UMM sedang melakukan microteaching |
Untuk meningkatkan kualitas calon guru yang profesional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dipercaya oleh pemerintah sebagai penyelenggara program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
PPG merupakan salah satu program yang dirancang oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Program ini ditempuh selama dua semester atau satu tahun. Melalui program tersebut diharapkan akan lahir lulusan calon guru yang profesional dan siap menghadapi tantangan.
Dirancang sejak tahun 2014, berbagai upaya dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM hingga dapat sampai di titik ini, mulai dari proses pengajuan proposal, evaluasi proposal, hingga akhirnya mendapat amanah untuk menyelenggarakan program PPG ini. Bukan hanya itu, Dr Poncojari Wahyono MPd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) juga menyampaikan berbagai perbaikan dilakukan, mulai dari fasilitas hingga tenaga pengajar yang disiapkan.
“Memperbaiki sarana prasarana, juga mempersiapkan SDM dosen-dosen disini,” tambahnya.
Program PPG di UMM terbagi dalam dua jenis, yaitu PPG Bersubsidi dan PPG Mandiri. PPG Bersubsidi ialah PPG yang mendapat bantuan pembiayaan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dari pemerintah. Sementara itu, PPG Mandiri ialah PPG yang menggunakan pembiayaan pribadi peserta.
Setelah sebelumnya dipercaya sebagai penyelenggara Program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T) kembali dipercayanya UMM untuk menjadi partner pemerintah merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Hal tersebut lantaran tidak semua kampus dapat menjalankan program ini. Bahkan, UMM menjadi satu-satunya universitas swasta di Jawa Timur yang menjalankan program tersebut.
Dalam menindaklanjuti program ini Ponco menyampaikan bahwa pihaknya akan mempertahankan dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara monitoring, karena salah satu indikator keberhasilan PPG adalah jumlah lulusan yang banyak.
“Harus mengontrol agar tidak terjadi degradasi,” pungkas Ponco. (Humas UMM)
Shared:
Comment