Preparing The International Accreditation

Author : Humas | Thursday, September 10, 2015 10:29 WIB

REKTOR UMM Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menyambut gembira kedatangan para mahasiswa baru periode 2015/2016 yang berasal dari 24 negara. Rektor mengatakan, jumlah mahasiswa asing UMM terus bertambah setiap tahunnnya. Jumlah maba asing yang tahun ini sebanyak 86 mahasiswa meningkat dibanding tahun 2014 yaitu 75 mahasiswa, dan pada 2013 sebanyak 37 mahasiswa.

      Sebagai bagian dari mahasiswa UMM, Rektor mewajibkan setiap mahasiswa asing untuk menguasai bahasa Indonesia melalui program yang dikelola oleh unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM. “Di sini kelas internasionalnya diikuti mahasiswa asing yang menguasai bahasa Indonesia. Ini bagian dari internasionalisasi bahasa Indonesia, jadi selain mahasiswa UMM harus bisa berbahasa Inggris, mahasiswa asing juga harus bisa berbahasa Indonesia,” jelasnya.

      Upaya UMM untuk memperkuat pengakuan internasional tidak hanya dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa asing yang memilih kampus ini, namun juga kesiapan UMM untuk meraih akreditasi internasional. “Karena kita sudah meraih akreditasi institusi A, jadi sekarang fokus kita adalah level yang lebih tinggi. Saat ini, semua program studi di UMM tengah menyiapkan akreditasi internasional,” kata Rektor.

      Salah satu upayanya, Rektor telah meminta semua prodi menjajaki berbagai kampus di luar negeri untuk melakukan benchmarking sekaligus membuka peluang kerjasama yang lebih luas dengan UMM.

      “Kalau UMM sudah lama mendapat rekognisi Webometric Ranking of World University urutan ke-11, dan dari Q-Star meraih predikat dua bintang, maka ke depan akan terus diupayakan tidak saja predikat universitasnya yang memperoleh pengakuan luar negeri. Tetapi, bersama-sama bekerja keras untuk semua prodi di UMM, harus berlomba-lomba memperoleh predikat yang sama bagusnya,” terang Rektor.

      Terkait kerjasama luar negeri, Asisten Rektor Bidang Kerjasama Drs Soeparto MPd mengungkapkan, tahun ini UMM telah melakukan kerjasama di lebih dari 30 negara. “Tahun ini, UMM juga kembali mendapatkan kepercayaan dari Uni Eropa dalam program beasiswa Erasmus Mundus,” ujar Soeparto.

      Selain Erasmus Mundus, UMM juga bekerjasama dengan Amerika Serikat melalui Peace Corps, Australia dalam program Australian Consortium for 'In-Country' Indonesian Studies (ACICIS), Learning Express (Lex) dengan Jepang dan Singapura, serta ratusan kemitraan internasional lainnya. (zul/han)
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image