Having Good Skills and Attitude, Short Time to Graduate, Faculty of Health is Constantly Developed
Author : Humas | Tuesday, July 24, 2018 16:17 WIB
|
Students of Physiotherapy UMM have practice |
University of Muhammadiyah Malang (UMM) is continuously contributing for the best for this country. Moreover, UMM is preparing the alumni of Faculty of Health as the professional medical workers for the nation.
This July, UMM officially followed up the cooperation in sending health workers of UMM to several hospitals partnered with Mate-Care Japan.
After taking preparation class by learning Japanese, the alumni of Nursing of UMM will start to work at the hospitals which have partnership with Mate-Care Japan in Elderly caring in the beginning of 2019.
Director of Mate-Care Japan, Kamimura Yoichiro conveyed that Japan needs more workers in the field of teacher training, shipping engineering, informatics engineering, tourism, and health. That is why, opportunities to works in Japan for nurses are widely open. Based on the contract, those nurses from UMM will work in Japan for five years and get 25 million rupiahs per month. Kamimura expressed his appreciation to UMM for running this cooperation. Among the universities in Indonesia he has visited, only UMM that quickly took action and is ready to run the cooperation. “We have been running many cooperation, but I am very proud and amazed how UMM is seriously creating job opportunities for its alumni”.
Dean of Faculty of Health UMM, Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp. Keb, MB welcomed this cooperation greatly. He mentioned that Faculty of Health must have good preparation both scientifically and practically. On Tuesday (24/7), Faqih said, “We have Gerontic Nursing course and others that study about elderly”. He wishes the best luck for Nursing alumni to have career in Japan yet increasing international competence. Faqih added, “They will learn about Japanese, Japanese culture, and how to use Japanese-standard health devices, and many other things”.
Furthermore, FIKES is continuously increasing the quality of other departments, such as Pharmaceutical department. Many students are choosing this study program for the year 2018/2019. Faqih said, “Pharmaceutical department is booming nowadays, the number of registrants has increased sharply. Competency Test of Indonesian Pharmacist showed that there are 96% of our alumni passed the test. They are graduated on time and needed only three months to find a job”. Faqih mentioned that Faculty of Health UMM has a place in people’s hearts. It is because the accreditation is pretty good. Faculty of Health consists of Pharmaceutical department, Diploma Nursing, undergraduate Nursing, and Physiotherapy.
According to the evaluation of the practice supervisor, it is found that the alumni of Faculty of Health UMM are pretty competent. Faqih revealed, “The supervisors said that UMM students have good skills and attitudes. I think those are point plus to people”. (lus)
|
Mahasiswa Prodi Fisioterapi Fikes UMM tengah melaksanakan praktik |
Dewasa ini, fasilitas kesehatan menjadi salah satu kebutuhan primer yang menjadi perhatian utama masyarakat. Tidak hanya sekedar fasilitas yang tersedia, kualitas tenaga medis juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk berobat dan melakukan perawatan.
Terus berkontribusi memberikan yang terbaik bagi negeri, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut serta mempersiapkan alumni-alumni Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) sebagai tenaga medis profesional untuk turut serta membangun kesehatan bangsa.
Juli ini, UMM resmi menindaklanjuti program kerjasama pengiriman tenaga kerja alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan Fikes UMM di beberapa rumah sakit naungan Mate Care Jepang.
Setelah mengikuti kelas persiapan untuk memenuhi standart Bahasa Jepang, pada awal 2019 nanti para alumni Program Studi D3 Ilmu Keperawatan dan S1 Ilmu Keperawatan ini akan bekerja di berbagai rumah sakit mitra Mate Care yang bergerak dalam bidang perawatan lansia.
Direktur Mate-Care Jepang Kamimura Yoichiro menyampaikan bahwa saat ini Jepang sedang kekurangan banyak tenaga kerja di beberapa lapangan pekerjaan antara lain bidang keguruan, teknik perkapalan, teknik informatika, pariwisata dan kesehatan.
Karenanya, peluang kerja khususnya bagi para alumni Ilmu Keperawatan UMM terbuka lebar. Khusus pada kontrak kerjasama ini, nantinya para alumni Ilmu Keperawatan UMM akan bekerja selama 5 tahun di Jepang dengan gaji sekitar 25 juta/per bulan.
Ia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UMM atas kerjasama ini. Yoichiro mengaku sudah banyak melakukan pertemuan dengan beberapa universitas di Indonesia, namun hanya UMM yang segera dan siap menyambut kerjasama tersebut.
“Kami sudah melakukan banyak kerjasama, tapi saya sangat bangga dan kagum dengan kesungguhan UMM dalam mengembangkan peluang pekerjaan bagi alumninya,” ujarnya.
Dekan Fikes UMM Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp. Kep.MB menuturkan, dalam menyambut kerjasama ini pihaknya tidak main-main melakukan persiapan, baik secara keilmuan maupun praktek di lapangan.
“Kita juga ada mata kuliah Keperawatan Gerontik dan mata kuliah lain yang secara khusus mempelajari tentang lansia,” urainya Selasa (24/7).
Selain berharap para alumninya dapat menimba banyak ilmu dan sukses berkarir di Jepang, Faqih secara umum berharap para perawat alumni UMM ini dapat meningkatkan kompetensi setara dengan standar internasional.
“Selain bahasa, sebelum bekerja nantinya mereka akan diajari budaya hingga cara penggunaan ala-alat kesehatan berstandar Jepang. Jadi tidak hanya secara keilmuan, mereka juga bisa belajar hal-hal baik yang lain,” tambahnya.
Selain Ilmu Keperawatan, Fikes UMM juga terus meningkatkan kualitas alumni nya di Prodi yang lain seperti Farmasi. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 ini, UMM kebanjiran peminat pada Prodi ini.
“Farmasi yang sekarang sedang booming, jumlah pendaftarnya meningkat tajam. Ini sehubungan dengan hasil Uji Kompetensi Apoteker Indonesia alumni kita yang lulus 96%. Bukan hanya itu, angka kelulusan tepat waktu juga tinggi dan waktu tunggu mencari kerjasanya singkat hanya sekitar tiga bulanan,” tambah Faqih.
Di akhir Faqih menyampaikan, melalui berbagai upaya yang dilakukan, Fikes UMM saat ini medapat kepercayaan yang cukup besar dari masyarakat. Hal tersebut tak lain lantaran secara akreditasi fakultas yang terdiri dari Prodi Farmasi, D3 Ilmu Keperawatan, S1 Ilmu Keperawatan dan Fisioterapi ini sudah cukup bagus.
Selain itu, berdasarkan evaluasi dari pembimbing praktek di lapangan juga diketahui bahwa lulusan Fikes UMM cukup berkompeten. “Untuk skill, dari evaluasi pembimbing di lapangan mahasiswa-mahasiswa UMM yang praktek di rumah sakit dan puskesmas, secara skil dan attitude bagus. Ini saya kira yang menjadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya. (sil)
|
Mahasiswa Prodi Fisioterapi Fikes UMM tengah melaksanakan praktik |
Dewasa ini, fasilitas kesehatan menjadi salah satu kebutuhan primer yang menjadi perhatian utama masyarakat. Tidak hanya sekedar fasilitas yang tersedia, kualitas tenaga medis juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk berobat dan melakukan perawatan.
Terus berkontribusi memberikan yang terbaik bagi negeri, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut serta mempersiapkan alumni-alumni Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) sebagai tenaga medis profesional untuk turut serta membangun kesehatan bangsa.
Juli ini, UMM resmi menindaklanjuti program kerjasama pengiriman tenaga kerja alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan Fikes UMM di beberapa rumah sakit naungan Mate Care Jepang.
Setelah mengikuti kelas persiapan untuk memenuhi standart Bahasa Jepang, pada awal 2019 nanti para alumni Program Studi D3 Ilmu Keperawatan dan S1 Ilmu Keperawatan ini akan bekerja di berbagai rumah sakit mitra Mate Care yang bergerak dalam bidang perawatan lansia.
Direktur Mate-Care Jepang Kamimura Yoichiro menyampaikan bahwa saat ini Jepang sedang kekurangan banyak tenaga kerja di beberapa lapangan pekerjaan antara lain bidang keguruan, teknik perkapalan, teknik informatika, pariwisata dan kesehatan.
Karenanya, peluang kerja khususnya bagi para alumni Ilmu Keperawatan UMM terbuka lebar. Khusus pada kontrak kerjasama ini, nantinya para alumni Ilmu Keperawatan UMM akan bekerja selama 5 tahun di Jepang dengan gaji sekitar 25 juta/per bulan.
Ia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UMM atas kerjasama ini. Yoichiro mengaku sudah banyak melakukan pertemuan dengan beberapa universitas di Indonesia, namun hanya UMM yang segera dan siap menyambut kerjasama tersebut.
“Kami sudah melakukan banyak kerjasama, tapi saya sangat bangga dan kagum dengan kesungguhan UMM dalam mengembangkan peluang pekerjaan bagi alumninya,” ujarnya.
Dekan Fikes UMM Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp. Kep.MB menuturkan, dalam menyambut kerjasama ini pihaknya tidak main-main melakukan persiapan, baik secara keilmuan maupun praktek di lapangan.
“Kita juga ada mata kuliah Keperawatan Gerontik dan mata kuliah lain yang secara khusus mempelajari tentang lansia,” urainya Selasa (24/7).
Selain berharap para alumninya dapat menimba banyak ilmu dan sukses berkarir di Jepang, Faqih secara umum berharap para perawat alumni UMM ini dapat meningkatkan kompetensi setara dengan standar internasional.
“Selain bahasa, sebelum bekerja nantinya mereka akan diajari budaya hingga cara penggunaan ala-alat kesehatan berstandar Jepang. Jadi tidak hanya secara keilmuan, mereka juga bisa belajar hal-hal baik yang lain,” tambahnya.
Selain Ilmu Keperawatan, Fikes UMM juga terus meningkatkan kualitas alumni nya di Prodi yang lain seperti Farmasi. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 ini, UMM kebanjiran peminat pada Prodi ini.
“Farmasi yang sekarang sedang booming, jumlah pendaftarnya meningkat tajam. Ini sehubungan dengan hasil Uji Kompetensi Apoteker Indonesia alumni kita yang lulus 96%. Bukan hanya itu, angka kelulusan tepat waktu juga tinggi dan waktu tunggu mencari kerjasanya singkat hanya sekitar tiga bulanan,” tambah Faqih.
Di akhir Faqih menyampaikan, melalui berbagai upaya yang dilakukan, Fikes UMM saat ini medapat kepercayaan yang cukup besar dari masyarakat. Hal tersebut tak lain lantaran secara akreditasi fakultas yang terdiri dari Prodi Farmasi, D3 Ilmu Keperawatan, S1 Ilmu Keperawatan dan Fisioterapi ini sudah cukup bagus.
Selain itu, berdasarkan evaluasi dari pembimbing praktek di lapangan juga diketahui bahwa lulusan Fikes UMM cukup berkompeten. “Untuk skill, dari evaluasi pembimbing di lapangan mahasiswa-mahasiswa UMM yang praktek di rumah sakit dan puskesmas, secara skil dan attitude bagus. Ini saya kira yang menjadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya. (sil)
Shared:
Comment