Foto : Jet tempur MiGs milik India (AFP) |
NEW DELHI - Pesawat tempur MiGs buatan Uni Soviet yang sering disebut "peti mati terbang" itu diperkirakan sudah menewaskan 171 pilot dan 39 warga sipil lewat sebuah kecelakaan maut dalam kurun waktu 30 tahun. Oleh karena itulah India memodernisasi angkatan udaranya dengan membeli ratusan jet tempur Prancis.
Menteri Pertahanan India A.K. Antony mengatakan, dalam kurun waktu 30 tahun, sebanyak 482 kecelakaan terjadi akibat pesawat uzur tersebut. Pesawat MiGs dibeli oleh India dari Uni Soviet sejak 1966 silam, pesawat itu pun digunakan oleh 50 negara sebagai instrumen tempur di era Perang Dingin.
"Hingga saat ini, sebanyak 171 pilot, 39 warga sipil, delapan teknisi, serta seorang kru, kehilangan nyawanya dalam kecelakaan penerbangan sejak 1971 silam. Kecelakaan itu terjadi akibat kesalahan penerbang atau gangguan teknis," ujar Antony, seperti dikutip Gulf Times, Kamis (3/5/2012).
Negeri Bollywood itu berniat untuk mengganti pesawat MiGs tua dengan 123 buah jet tempur modern. Pembelian dari jet mencapai miliaran dolar Amerika Serikat (AS). Pada Januari lalu, perusahaan penerbangan Prancis Dassault Aviation berhasil memenangkan tender di India. India pun menolak penawaran dua buah jet tempur AS, Rusia dan Swedia.
Meski demikian, negosiasi atas pembelian jet tempur Rafale buatan Prancis masih bergulir antara India dan Dassault Aviation. Di tengah pembelian jet tempur itu, muncul pula tuduhan akan adanya skandal korupsi di India. Antony pun menampik tuduhan-tuduhan tersebut.
"Kami bersih, kami tidak menyembunyikan apapun, tidak perlu takut akan hal ini," imbuhnya.
Di depan Parlemen India, Antony juga menyoroti insiden pelanggaran kedaulatan India yang dilakukan oleh China beberapa bulan yang lalu. Helikopter China tampak melintas di atas wilayah India yakni Negara Bagian Himachal Pradesh, yang berbatasan dengan Tibet. Namun Antony tetap menekankan jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah bilateral antara Negeri Bollywood dan Negeri Panda.(AUL)