Wakil Dubes AS untuk Indonesia Brian McFeeters dan Jubir Kedubes AS untuk Indonesia John Johnson dalam konpers menjelang Pilpres AS 2016. (Foto: Rahman A/Okezone)
JAKARTA – Meski pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) baru akan berlangsung pekan depan, sebagian warga Negeri Paman Sam ternyata telah menentukan dan memasukkan suara mereka di tempat pemungutan suara (TPS). AS memang telah menetapkan adanya early voting atau pemungutan suara yang dilakukan sebelum waktunya untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
"Ada 33 negara bagian yang memperbolehkan early voting dalam Pilpres AS. Tujuannya adalah mempermudah banyak orang yang sibuk di hari pemilihan. Ini hanyalah sebuah proses yang memudahkan mereka yang sibuk," kata Wakil Duta Besar AS, Brian McFeeters, kepada jurnalis di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Tiap-tiap negara bagian memiliki kebijakan tersendiri mengenai bagaimana para pemilih memberikan suaranya dalam early voting atau mengenai cara mereka menangani suara yang telah masuk. Berdasarkan keterangan Juru Bicara Kedutaan Besar AS, John Johnson, sampai hari ini, telah ada 22 juta warga AS yang memberikan suaranya melalui early voting.
Selain dengan early voting, pemerintah AS juga mengizinkan warganya melakukan pemungutan suara dengan mengirimkan suaranya melalui pos atau via e-mail. Hal ini dilakukan untuk mendorong partisipasi warga Amerika dalam pilpres AS yang menunjukkan tingkat kekuatan demokrasi negara itu.
Pilpres AS akan berlangsung pada 8 November 2016 waktu setempat dengan dua kandidat kuat, Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik. Jajak pendapat sementara menunjukkan perbedaan jumlah dukungan yang sangat tipis bagi kedua calon presiden.
(rfa)