VIVAnews - Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) merayakan hari jadinya ke-46 pada hari ini, Jumat 23 Agustus 2013 di Jakarta. Peringatan yang seharusnya dirayakan pada tanggal 8 Agustus kemarin, terpaksa ditunda karena bertepatan dengan perayaan Idul Fitri, sehingga pemerintah mengumumkan tanggal 8 Agustus sebagai hari libur nasional.
Perayaan dibuka dengan upacara dan pengibaran 10 bendera negara anggota ASEAN di halaman kantor Sekretariat ASEAN, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan. Upacara dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh dan turut dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri, Wardana serta beberapa Duta Besar.
Dalam sambutannya, Le menyampaikan bahwa hari jadi ASEAN ke-46 lebih dari sekedar perayaan. Dia mengaku bangga karena selama 46 tahun berdiri ASEAN berhasil menjadi penjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara.
"Kini kami bersiap menyongsong masa depan menuju komunitas ASEAN pada tahun 2015 mendatang. Melalui komunitas ASEAN, diharapkan perkembangan ekonomi masing-masing negara dapat meningkat," kata Le di ASEAN Hall.
Sementara Wardana mengatakan selama 46 terakhir, kerja sama di antara negara-negara Asia Tenggara berkembang sangat cepat. "Saat ini ASEAN telah berubah menjelma menjadi kawasan ekonomi yang menganggumkan dan berhasil terus menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara," kata Wardana.
Menurut Wardana, perayaan hari jadi ke-46 ini menjadi momentum untuk kembali mewujudkan tujuan aspirasional yang dicetuskan Presiden SBY dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam pada April kemarin. Dalam KTT tersebut, Presiden SBY bercita-cita dapat meningkatkan pendapatan domestik bruto (GDP) ASEAN hingga dua kali lipat dan mengurangi kemiskinan hingga separuhnya pada tahun 2030 mendatang.
Wardana juga mengingatkan agar ASEAN semakin solid dan memperkuat ikatan di antara negara-negara Asia Tenggara berdasarkan tiga pilar masyarakat ASEAN yakni: keamanan dan politik, ekonomi serta sosial dan budaya. Itu semua harus berjalan bersamaan.
"Antar pilar itu harus koheren satu sama lain," ucap Wardana.
ASEAN didirikan pada tahun 8 Agustus 1967 lalu oleh lima Menteri Luar Negeri asal Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan Thailand. Dalam kesempatan itu mereka turut menandatangani sebuah deklarasi bernama Deklarasi ASEAN. (eh)