Presiden Palestina Mahmud Abbas |
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas Selasa mengisyaratkan bahwa ia menolak perpanjangan perundingan perdamaian disponsori Amerika Serikat, yang sudah berlangsung sembilan bulan antara Palestina dan Israel.
Ketika perundingan dilanjutkan pada Juli setelah terhenti selama tiga tahun, menurut Abbas, perundingan ditetapkan berjalan selama sembilan bulan dan tidak ada pembicaraan tentang memperpanjangnya. Pernyataan ini disampaikan Abbas saat konferensi pers yang diadakan bersama-sama dengan tamunya, Presiden Rumania Traian Basescu.
Ada laporan-laporan bahwa Israel dan Amerika Serikat lebih memilih untuk memberikan waktu tambahan bagi perundingan, terutama karena mereka telah tidak produktif sejauh ini.
Abbas mengatakan ia diberitahu tamunya tentang hambatan-hambatan yang mencegah pembicaraan ke depan, mengacu pada pembangunan pemukiman Israel yang terus berlangsung di tanah Palestina yang diduduki, penahanan atas ribuan orang Palestina, dan vandalisme harian para pemukim Yahudi terhadap properti Palestina di Tepi Barat dan Jerusalem timur.
Dia menegaskan bahwa pihak Palestina akan melanjutkan upaya menuju solusi damai yang akan mengakhiri pendudukan Israel dari tanah tumpah darahnya dan menciptakan negara Palestina berdasarkan perbatasan pra-1967.
Sementara itu, Basescu mengatakan bahwa Rumania mendukung upaya AS untuk mencapai perdamaian Timur Tengah tanpa syarat apapun. Ia menekankan dukungan rencana keamanan baru-baru ini yang diajukan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengenai keberatan-keberatan yang telah diangkat Palestina.