F/A-18 Super Hornet
|
WASHINGTON - Pentagon telah memberitahu Kongres AS tentang rencana penjualan 12 jet tempur Super Hornet dan 12 pesawat perang elektronik Growler yang dibuat Boeing ke Australia dengan harga sekitar 3,7 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 35,7 triliun).
Penjualan yang tertunda itu, yang diumumkan dalam sebuah posting-an di situs web Department Pertahanan AS, terjadi saat AS sedang meningkatkan kehadiran militernya di Australia sebagai bagian dari pembentukan poros Pentagon di Asia Pasifik.
Penjualan yang diusulkan itu, yang mencakup komponen, dukungan pelatihan dan logistik, akan menguntungkan perusahaan Boeing di Chicago tersebut, yang membuat pesawat, serta berbagai unit General Electric, Data Link Solutions, BAE Systems, Northrop Grumman, Raytheon, dan Visions Systems International.