Australia Didesak Redakan Ketegangan di Laut Cina Selatan

Author : Administrator | Friday, July 27, 2012 10:27 WIB
Laut China Selatan

SYDNEY, KOMPAS.com - Sebuah lembaga think tank di Sydney mendesak pemerintah Australia berbuat lebih banyak untuk membantu meredakan ketegangan di Laut China Selatan.

Berbagai negara mempersengketakan hak wilayah di Laut China Selatan sejak ratusan tahun lalu. Namun, ketegangan yang meningkat baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran konflik bersenjata bisa pecah di sana.
 
China mendasarkan klaimnya atas bagian luas Laut Cina Selatan pada sejarah 2.000 tahun lalu, yang memberikan negara itu alasan untuk menguasai bagian luas wilayah itu. Para pejabat China mengatakan, Kepulauan Paracel dan Spratly pernah menjadi bagian penting bangsa China dan punya cadangan besar minyak.
 
Namun, Vietnam dan Filipina menepis klaim China.
 
Lembaga think-tank yang berkantor di Sydney, Institut Lowy, mengatakan, ketegangan yang terjadi baru-baru ini meningkatkan kemungkinan timbul kekerasan di kawasan itu. Direktur Eksekutif Lowy, Michael Wesley, mengatakan sengketa itu bisa berdampak global.
 
“Tingkat pertama adalah serangkaian sengketa wilayah antara China dan beberapa negara Asia Tenggara. Tingkat kedua adalah sengketa antara China  dengan Amerika mengenai syarat yang mengatur pelayaran di wilayah itu yang membawa sekitar sepertiga barang ekspor dunia. Saya rasa ada kemungkinan konflik bisa pecah karena kekuatan-kekuatan maritim yang tidak berpengalaman, dengan sedikit atau tanpa saling pengertian bagaimana mengatasi insiden maritim,” papar Wesley.
 
Wesley mengimbau Australia, yang punya hubungan militer akrab dengan Amerika dan hubungan ekonomi kuat dengan China agar menjadi penengah dalam masalah Laut Cina Selatan itu.
 
“Australia perlu lebih peduli pada isu ini. Sekitar 54 persen perdagangan Australia melalui Laut China Selatan, dan yang benar-benar dipertaruhkan Australia di sini adalah akibat sengketa antara China dengan Amerika yang bisa berdampak pada perimbangan strategis wilayah Samudera Pasifik. Jadi Australia punya kepentingan besar dalam hal ini,” paparnya lagi.
 
Wesley mengatakan ketegangan maritim menghadapkan China komunis dengan Vietnam yang juga komunis, menyatukan Tiongkok dan Taiwan yang bermusuhan, dan menarik masuk lagi Amerika ke dalam kemitraan dengan Vietnam.
 
ASEAN terus menggali pemikiran-pemikiran baru untuk menyelesaikan sengketa ini.

Harvested from: http://internasional.kompas.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: