Ilustrasi penjara. |
KOMPAS.com - Pengadilan kriminal Bahrain mengeksekusi seumur hidup delapan orang yang terbukti membunuh seorang polisi dalam sebuah ledakan bom pada November setahun silam. Menurut warta AP pada Senin (28/4/2014), insiden peledakan itu memang terkait dengan protes massa prodemokrasi di negara kerajaan berbasis Muslim Sunni itu.
Di Bahrain, mayoritas warganya memeluk agama Islam Syiah. Mayoritas warga ini acap melakukan protes karena merasa mendapat perlakukan tidak adil baik dalam bidang politik maupun kesejahteraan.
Catatan pihak pengadilan mengatakan insiden terjadi tatkala terpidana menempatkan bom rakitan di lokasi pemeriksaan polisi di ibu kota Manama. Kala itu, aksi protes pada 2011 tengah berkecamuk. "Saat ledakan terjadi, satu polisi tewas sementara empat lainnya cedera,"kata sumber pengadilan.
Sementara itu, kelompok oposisi Bahrain, Al-Wefaq dalam lamannnya mengatakan penahanan terhadap para pelaku mengabaikan hak asasi manusia. Menurut Al-Wefaq, para pelaku mendapat penyiksaan selama di tahanan sementara.