 |
| Jet tempur Yordania (Reuters) |
Amman - Sebagai balasan atas kematian pilot Yordania Muath Al-Kasaesbeh, jet tempur militer negara tersebut menggempur target-target ISIS di Suriah. Serangan ini diklaim mengenai gudang senjata dan kamp pelatihan ISIS.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (6/2/2015), militer Yordania menyatakan ada 10 jet tempur yang dikerahkan dalam serangan terhadap ISIS tersebut. Menurut mereka, serangan udara yang dilakukan pada Kamis (5/2) tersebut berhasil menghancurkan beberapa gudang senjata dan kamp pelatihan milik ISIS.
Usai membombardir ISIS, jet tempur tersebut terbang melintasi kota asal pilot Kasaesbeh sebelum kembali ke pangkalannya. Pada saat yang sama, Raja Yordania Abdullah II tengah mengunjungi kediaman keluarga pilot Kasaesbeh di desa Aya, yang berjarak 100 km dari ibukota Amman.
Saksi mata mengaku mendengar Raja Abdullah memberitahu ayah pilot Kasaesbeh, bahwa jet tempur tersebut baru kembali dari wilayah Raqqa yang menjadi basis ISIS di Suriah. Secara terpisah, seorang sumber keamanan menuturkan kepada Reuters, serangan Yordania tersebut mengenai sejumlah target di Provinsi Deir al-Zor dan juga Raqqa.
Serangan militer Yordania ini terjadi selang dua hari setelah ISIS merilis video pembakaran hidup-hidup pilot Kasaesbeh. Otoritas Yordania bersumpah akan membalas ISIS.
"Ini sebenarnya hanya awal dari pembalasan kami atas pembunuhan brutal dan mengerikan pilot muda kami, ini bukan awal dari perjuangan kami melawan terorisme dan ekstremisme," tegas Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh dalam wawancara dengan CNN.
Kunjungan Raja Abdullah II bertujuan untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga Kasaesbeh. Raja Abdullah II telah bersumpah, kematian pilot Kasaesbeh akan berujung pada pembalasan besar-besaran terhadap ISIS.
