PBB mencatat lebih dari 17.000 rumah di kawasan Jalur Gaza hancur dan rusak akibat serangan Israel sejak 8 Juli lalu. |
GAZA, KOMPAS.com - Pesawat-pesawat jet tempur milik Israel kembali meluncurkan rudal ke Jalur Gaza, Rabu (27/5/2015) dini hari, sebagai balasan atas penembakan roket dari Gaza ke Israel pada Selasa.
Para pejabat keamanan Israel menyatakan bahwa mereka melakukan empat serangan udara ke kamp-kamp militer Jihad Islam di selatan Jalur Gaza, Rafah, dan Khan Younis. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut.
"Fakta bahwa wilayah yang dikuasai Hamas menjadi tempat asal serangan ke Isarel tidak bisa diterima dan ditoleransi dan akan menanggung akibatnya," kata Lieutenant Colonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel seperti dilansir AFP.
Ini merupakan serangan udara intensif pertama kali yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak operasi militer pertengahan tahun lalu. Saat itu, operasi darat dan udara selama 50 hari menyebabkan lebih dari 2.145 warga Palestina tewas dan 73 warga Israel yang sebagian besar anggota militer juga tewas.
Serangan roket dari Gaza ke Israel sudah terjadi tiga kali sejak gencatan senjata tahun lalu. Pada September, dua buah bom mortar ditembakkan ke wilayah Israel. Bulan lalu sudah terjadi penembakan roket yang kemudian dibalas serangan tank.
Para pemimpin gerakan Islam Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza membantah bertanggung jawab atas serangan rudal dari Jalur Gaza ke Israel dan tetap berkomitmen dengan gencatan senjata. Sementara itu, Khader Habib, seorang pemimpin senior Jihad Islam di Gaza, juga membantah melakukan serangan roket.