Militan Kurdi yang tewas sekira 60 orang. (Foto: The Guardian) |
CIZRE – Pasukan keamanan Turki terus memburu para pemberontak Kurdi (PKK) dalam operasi yang dilakukan di dua wilayah. Sedikitnya 62 militan tewas dalam operasi yang dilakukan sejak empat hari terakhir.
Dilansir dari The Guardian, Sabtu (19/12/2015), bentrokan ini diprediksi akan semakin memicu kemarahan militan Kurdi terhadap pemerintah Recey Tayyip Erdogan.
Sementara itu, dari pihak Turki, seorang tentaranya terbunuh saat bentrok di hari pertama.
Bermula dari PKK yang melanggar jam malam di Turki. Bentrokan antara pasukan Turki dan PKK pecah di kota Cizre dan Silopi, Provinsi Sirnak.
Sekira 10 ribu pasukan gabungan tentara dan polisi Tukrki diturunkan dalam operasi di perbatasan Irak dan Suriah itu sejak Senin 15 Desember 2015.
Perdana Menteri Ahmet Davutoglu telah berjanji untuk mengurangi penyebaran aktivitas PKK dari Irak dan Suriah di Turki dengan mengambil alih kota-kota yang dikuasai kaum Kurdi.
“Operasi ini penting untuk mengeliminasi kaum pemberontak yang mencoba-coba mengambil alih kota, membarikade bangunan dan menggali parit,” terangnya.
Pemimpin PKK di parlemen mengatakan lebih dari 200 ribu orang telah mengungsi dari wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Dia menuduh negara melakukan perang terhadap kaum Kurdi.
Bertolak belakang dengan pemerintahan Turki, militan Kurdi justru menuding pasukan Erdogan menyerbu mereka dengan impunitas dan meluluhlantakan sebagian besar kota menjadi puing-puing.