Dewi Septiani membawa tampah berisi beras yang diduga terbuat dari plastik di Mutiara Gading Timur, Selasa (19/5/2015). |
KOMPAS.com — Beras yang berbahan plastik diduga telah beredar di beberapa negara Asia. Beras palsu itu tetap keras meski sudah dimasak.
Disebutkan, beras plastik itu terbuat dari kentang yang dicampur dengan plastik sintetis, kemudian diaduk sehingga bentuknya menyerupai beras asli. Dilaporkan The Straits Times, beras itu kini beredar di negara yang berpenduduk banyak seperti Indonesia, Vietnam, dan India. Bahkan, dilaporkan juga, beras tersebut sudah masuk ke Singapura meski kemudian dibantah oleh pemerintahnya.
Pakar kesehatan sudah memperingatkan bahaya dari beras plastik tersebut yang dapat mengakibatkan rusaknya pencernaan hingga merusak jaringan.
Dikabarkan, beras plastik tersebut sudah dijual di pasar Tiongkok.
Pemerintah Malaysia pun bereaksi terkait beras plastik tersebut. Dikatakan, beras plastik bisa masuk melalui jalur penyelundupan karena sulit membedakan beras asli dengan beras plastik.
Pemalsuan makanan adalah masalah serius yang harus ditanggulangi. Sebanyak 300.000 orang jatuh sakit dan enam anak balita meninggal dunia setelah mengonsumsi beras tersebut pada 2008 di Tiongkok. Selain itu, di Tiongkok, juga ditemukan adanya telur yang berbahan baku plastik.