Pesawat China Eastern Airlines parkir di landasan sementara pesawat Air China lepas landas di Bandara Beijing, Senin (11/4). Walau dinilai tumbuh pesat saat ini, namun diperkirakan industri penerbangan China tidak dapat mengulang kejayaan 2010 dengan operator bersaing ketat dan harga minyak yang semakin tinggi. (REUTERS/David Gray) |
Beijing (ANTARA News) - Direktur Jenderal dan CEO Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (IATA), Tony Tyler, menilai bisnis penerbangan China kini tumbuh pesat. Pertumbuhan pesat ini juga terjadi di Asia secara umum, yang dikatakan sebagai masa depan industri penerbangan dunia.
"Kemajuan industri penerbangan China tampak dari peningkatan volume penumpang dan kemudahan layanan," katanya di Beijing, Minggu, di sela-sela persiapan pertemuan tahunan IATA ke-68 yang akan diselenggarakan Senin sampai Selasa pekan ini.
Ia menuturkan, pada 2002 Bandara Internasional Capital, Beijing melayani 27,2 juta penumpang dan menduduki peringkat ke- 26 dunia.
Jumlah itu meningkat pada 2011 dengan jumlah penumpang yang dilayani mencapai 77,4 juta.
IATA mencatat, China negara ketiga dari 10 besar negara dengan bisnis penerbangan cukup pesat.