 |
| Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Venezuela Hugo Chavez (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins) |
VIVAnews - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, membantah rumor yang menyatakan bahwa dia sudah wafat saat menjalani terapi kanker di Kuba. Rumor itu muncul saat tidak ada publisitas mengenai dirinya selama sembilan hari terakhir.
"Tampaknya kita harus terbiasa dengan rumor-rumor demikian, karena ini bagian dari perang psikologi. Perang yang kotor," kata Chavez dalam siaran televisi pemerintah Kuba Senin waktu setempat, seperti yang dikutip Reuters. Chavez dihubungi lewat sambungan telepon.
Pemimpin sosialis berusia 57 tahun itu beberapa kali harus menjalani terapi kanker di luar negeri. Dia berada di suatu rumah sakit di ibukota Kuba, Havana, sejak 14 April untuk menjalani perawatan radiasi atas penyakit kanker, yang tidak diungkapkan jenisnya.
Selama pengobatan, Chavez hanya menyapa rakyat Venezuela melalui pesan singkat lewat SMS maupun akun pribadi di Twitter. Namun, sejak menjalani perawatan terkini, tidak ada foto atau tayangan video mengenai kondisi Chavez.
Situasi itulah yang menciptakan isu bahwa kesehatan dia sudah memburuk, bahkan muncul kabar Chavez sudah wafat. Padahal, pemimpin yang sudah lebih dari sepuluh tahun memerintah itu bakal kembali mencalonkan diri pada pemilu 7 Oktober mendatang.
Chavez mengatakan bahwa terapi kanker kali ini tergolong berat dan dia harus istirahat banyak. Namun, Chavez berjanji akan kembali ke Ibukota Caracas pada Kamis waktu setempat, walau dia kemungkinan masih harus menjalani terapi radiasi lagi.
"Mungkin ada yang ingin melihat saya langsung lari kencang...belum saatnya. Biarkan saya pulih dulu. Saya perlu istirahat dan menjaga diet, perawatan dan waktu yang cukup," kata Chavez, yang juga mengaku terganggu atas rumor-rumor itu. (umi)
