Abbott dijadwalkan mengunjungi pulau Batam selama enam jam untuk berbicara selama setidaknya dua atau tiga jam dengan SBY. Pembicaraan ini diharapkan mengakhiri ketegangan hubungan yang telah berlangsug selama enam bulan.
Ketegangan ini dipicu bocornya data intelijen bulan November lalu, yang menunjukkan bahwa Australia berusaha memata-matai telepon seluler SBY, Ibu negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Istana Kepresidenan Republik Indonesia menyatakan optimismenya, bahwa hubungan bilateral —yang dibangun berdasarkan kemitraan menyeluruh— bisa dioptimalkan sekali lagi, di mana kedua negara bisa membangun kembali kepercayaan berdasarkan code of conduct (tata cara perilaku).
Bulan November 2013 lalu, di puncak ketegangan seputar isu spionase, Presiden SBY meminta pembuatan code of conduct. Tata cara ini rencananya akan mengandung protokol-protokol untuk menyelenggarakan operasi intelijen dan keamanan bersama, bahkan satu sama lain.
Beberapa patroli maritim bersama dan operasi berbagi data intelijen akan dibekukan hingga code of conduct itu selesai.
Presiden SBY dan Perdana Menteri Abbott dapat membahas kandungan tata cara tersebut, tetapi negosiasi akhir rincian-rinciannya akan dilakukan oleh menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara.
Sehari sebelum keberangkatannya ke Batam, Abbott menyatakan kepada parlemen Australia bahwa selama ini ia butuh waktu menegosiasikan code of conduct.
"Pihak Indonesia butuh waktu untuk menyerahkan drafnya ke kami. Saat ini, kami membahas draf mereka, dan saya yakin saat menteri luar negeri dan menteri pertahanan nanti menjalani dialog 'two-plus-two', yang akan berlangsung setelah beberapa pekan ke depan, itu saat yang amat baik untuk menyelesaikan code of conduct ini."
Menurut informasi yang didapat ABC, Indonesia menyerahkan draf tata cara pada tanggal 24 April. Duta besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, dan duta besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat, sudah berada di Batam.
Presiden SBY dijadwalkan membuka MTQ nasional di Batam. Ia menyatakan akan bertemu dengan Abbott di sela-sela acara tersebut dan juga akan bertemu Presiden Singapura Tony Tan.
Selain membahas isu intelijen, pertemuan Abbott-SBY juga akan membahas isu-isu regional lainnya. Kemungkinan besar, kebijakan Australia terkait pencari suaka dan kebijakan luar negeri China baru-baru ini di bagian barat daya Pasifik.
Abbott telah menyatakan keinginannya untuk "memperbaiki hubungan dengan Indonesia saat (SBY) masih menjabat, karena Ia selama ini tidak hanya menjadi presiden yang hebat. Ia juga teman baik bagi Australia."